Facebook Klaim Hapus 12 Juta Konten Misinformasi Terkait Covid-19 dan Vaksin

Kamis, 29 Juli 2021 - 15:28 WIB
loading...
Facebook Klaim Hapus 12 Juta Konten Misinformasi Terkait Covid-19 dan Vaksin
Selama pandemi, Facebook klaim telah menghapus lebih dari 12 juta konten misinformasi tentang Covid-19 dan vaksin di atas platform. Foto: Okezone/Arif Julianto
A A A
JAKARTA - Selama menghadapi gelombang terbaru Covid-19 dan upaya meningkatkan angka vaksinasi, orang-orang menggunakan media sosial lebih sering dari sebelumnya untuk tetap terhubung dan saling berbagi informasi dengan keluarga dan teman.

Karena itu, pengguna harus hati-hati dan menjaga diri untuk terinformasi secara memadai. Facebook mengklaim bahwa secara global mereka telah menghubungkan 2 miliar orang ke otoritas kesehatan melalui Pusat Informasi Covid-19.



Lebih dari 600 juta orang mengklik notifikasi pop-up di Instagram dan Facebook untuk mempelajari informasi lebih lanjut.

Di Indonesia, Facebook juga klaim membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan informasi akurat tentang Covid-19.

Selama pandemi, Facebook klaim telah menghapus lebih dari 12 juta konten misinformasi tentang Covid-19 dan vaksin di atas platform.

Facebook juga telah memberi label terhadap 167 juta konten yang telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta pihak ketiga. Ketika pengguna melihat label ini, 95% dari mereka tidak melihat konten aslinya.

Mereka juga telah menghapus klaim palsu tentang Covid-19 dan vaksin di atas platform Facebook, juga membantu orang mendeteksi dan meminimalkan penyebaran misinformasi kesehatan di komunitas.

Nah, berikut enam tips Facebook untuk melawan misinformasi Covid-19 :

1. Jangan Hanya Baca Judul. Baca keseluruhan berita dan hati-hati dengan gambar, angka, kutipan, dan tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau telah diambil di luar konteks.

2. Periksa bagian “Tentang” dari sumber tersebut atau lakukan pencarian cepat untuk mempelajari lebih lanjut.

3. Bagikan fakta, bukan rumor - Cari petunjuk kecil yang mengarah ke informasi yang salah yaitu URL palsu, ejaan yang buruk, atau tata letak janggal.

4. Dapatkan konteks lengkap dari sumber kredibel. Cari laporan lain dari sumber yang dapat dipercaya untuk memverifikasi bahwa cerita tersebut.

5. Jika cerita yang tidak akurat baru saja dibagikan oleh teman atau anggota keluarga, kirimkan pesan pribadi untuk memberitahu mereka.



6. Pikir dulu sebelum share. Beberapa konten mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat tanpa memberikan fakta. Jadi coba tahan sebelum membagikan ceritanya ke orang lain.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)