Eropa Akui Ahli Bunuh Varian Delta dengan Campur 2 Vaksin Covid-19

Kamis, 15 Juli 2021 - 12:15 WIB
loading...
Eropa Akui Ahli Bunuh...
Ilustrasi Vaksin Virus Corona. FOTO/ Ist
A A A
BERLIN - Organisasi kesehatan dunia WHO melarang keras tim medis mencampur merek vaksin untuk 1 orang. Namun Badan Medis Eropa (EMA) telah menolak untuk membuat rekomendasi apa pun tentang pencampuran dua jenis vaksin Covid-19 atau pemberian dosis ketiga.

Seperti dilansir dari Reuters, EMA bersikeras bahwa masalah tersebut masih terlalu dini untuk diputuskan. Meski demikian, lembaga itu mencatat, semua jenis vaksin Covid-19, baik Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca diperlukan untuk melindungi populasi dari varian Delta. BACA JUGA - S elidiki Asal Usull Corona, WHO Lacak Wanita Asal Italia

Beberapa negara sebelumnya telah memutuskan untuk mencampur dua jenis vaksin Covid-19 yang diklaim dapat meningkatkan tingkat imunisasi.

"Semua negara yang memilih untuk mencampur dua vaksin yang berbeda perlu memastikan bahwa strateginya sejalan dengan pandangan ahli epidemiologi dan situasi infeksi saat ini," kata EMA dalam sebuah pernyataan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford bulan lalu menunjukkan pemberian vaksin Pfizer dalam waktu empat minggu setelah vaksin AstraZeneca diberikan dapat menghasilkan respon imun yang lebih baik daripada pemberian vaksin AstraZeneca dosis kedua.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) sebelumnya memperkirakan varian Delta menyumbang 99 persen kasus infeksi di benua itu pada akhir Agustus.

WHO percaya varian Delta akan menjadi dominan di seluruh dunia dalam beberapa bulan ke depan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
CIA Punya Bukti Covid-19...
CIA Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Bocornya Laboratorium di China
Wuhan Resmi Bebas dari...
Wuhan Resmi Bebas dari Covid-19, Ini Datanya
China Tegaskan Tidak...
China Tegaskan Tidak Ada Penyakit Menular Baru setelah Covid-19
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Partai Perindo Sambut...
Partai Perindo Sambut Positif Rotasi Pejabat Jakarta, Effendi Syahputra: Program Kesejahteraan Rakyat Harus Jadi Prioritas
MA Mutasi 199 Hakim,...
MA Mutasi 199 Hakim, KY Siap Beri Masukan terkait Hakim-hakim Berintegritas
Daftar Lengkap Hakim...
Daftar Lengkap Hakim dan Pimpinan Pengadilan Negeri Dimutasi Besar-besaran
Rekomendasi
5 Potret Cantik Dearly...
5 Potret Cantik Dearly Djoshua, Wanita yang Diduga Pacar Baru Ari Lasso
Efektivitas Stimulus...
Efektivitas Stimulus Ekonomi
Arwani Thomafi Instruksikan...
Arwani Thomafi Instruksikan Anggota DPRD dari PPP Dukung MBG
Berita Terkini
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Infografis
Sudah Ada di Indonesia,...
Sudah Ada di Indonesia, Kenali Gejala Covid-19 Varian Omicron XBB
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved