Instagram Ubah Algoritma Setelah Banyak Menyensor Konten Pro Palestina
loading...
Instagram telah membuat perubahan pada algoritmanya setelah dituduh menyensor konten pro-Palestina selama konflik di Gaza. Foto: dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Instagram telah membuat perubahan pada algoritmanya setelah sekelompok karyawannya mengeluh bahwa konten pro-Palestina tidak dapat dilihat oleh pengguna selama konflik di Gaza.
Kepada The Verge, Instagram menyatakan perubahan itu untuk memberikan porsi yang sama dalam menampilkan konten asli sebelum memposting ulang konten.
Seperti dilansir BuzzFeed News dan Financial Times, grup karyawan Instagram telah membuat banyak perbandingan tentang konten yang telah disensor oleh moderasi otomatis Instagram, seperti postingan tentang masjid Al-Aqsa yang dihapus secara keliru.
Instagram mengonfirmasi, perubahan algoritma tidak hanya sebagai tanggapan atas kekhawatiran atas konten pro-Palestina tetapi perusahaan menyadari cara aplikasi berfungsi mengarahkan orang-orang untuk percaya dengan menekan sudut pandang atau topik tertentu.
“Kami ingin ini semua jelas, bukan itu (gara-gara menyensor postingan pro Palestina) masalahnya. Ini berlaku untuk postingan apa pun yang dibagikan ulang dalam cerita," katanya.
Twitter, Facebook, dan Instagram telah dikritik selama beberapa minggu terakhir tentang bagaimana konten tersebut memunculkan konten di sekitar konflik antara Israel dan Palestina.
Awal bulan ini Twitter membatasi akun seorang penulis Palestina, yang kemudian dikatakan dilakukan karena kesalahan. Instagram akhirnya meminta maaf setelah banyak akun tidak dapat memposting konten terkait Palestina selama beberapa jam pada 6 Mei 2021.
Kepada The Verge, Instagram menyatakan perubahan itu untuk memberikan porsi yang sama dalam menampilkan konten asli sebelum memposting ulang konten.
Seperti dilansir BuzzFeed News dan Financial Times, grup karyawan Instagram telah membuat banyak perbandingan tentang konten yang telah disensor oleh moderasi otomatis Instagram, seperti postingan tentang masjid Al-Aqsa yang dihapus secara keliru.
Instagram mengonfirmasi, perubahan algoritma tidak hanya sebagai tanggapan atas kekhawatiran atas konten pro-Palestina tetapi perusahaan menyadari cara aplikasi berfungsi mengarahkan orang-orang untuk percaya dengan menekan sudut pandang atau topik tertentu.
“Kami ingin ini semua jelas, bukan itu (gara-gara menyensor postingan pro Palestina) masalahnya. Ini berlaku untuk postingan apa pun yang dibagikan ulang dalam cerita," katanya.
Twitter, Facebook, dan Instagram telah dikritik selama beberapa minggu terakhir tentang bagaimana konten tersebut memunculkan konten di sekitar konflik antara Israel dan Palestina.
Awal bulan ini Twitter membatasi akun seorang penulis Palestina, yang kemudian dikatakan dilakukan karena kesalahan. Instagram akhirnya meminta maaf setelah banyak akun tidak dapat memposting konten terkait Palestina selama beberapa jam pada 6 Mei 2021.
(ysw)
Lihat Juga :
