Ini yang Bikin Negara di ASIA Telat Menerima Vaksin Covid-19

Selasa, 09 Maret 2021 - 22:04 WIB
loading...
Ini yang Bikin Negara...
ilustrasi Vaksin virus corona. FOTO/ Ist
A A A
NEW YORK - Setahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pandemi Covid-19, sudah ada 10 jenis vaksin berbeda yang disetujui untuk digunakan di berbagai negara di dunia.

Namun, vaksin hanya efektif jika semua orang di dunia menerima suntikan. Sebagian besar negara utara di peta global akan menerima vaksin secara luas pada akhir tahun ini, sementara negara berpenghasilan menengah dan rendah mungkin tidak menerima akses ke vaksin hingga tahun 2024.

Seperti dilansir dari agency, sebagian besar negara Asia belum memulai program vaksinasi untuk populasinya, kemungkinan besar karena kemampuan produksi vaksin yang terbatas, tantangan logistik, serta penundaan peraturan.

Baca juga: Suhu Udara Meningkat, Bumi Terancam Kemarau Panjang

Faktanya, faktor tersebut didorong oleh keterlambatan peluncuran program vaksinasi yang mengancam keberhasilan awal dalam menekan penyebaran epidemi.

Sementara itu, sudah ada upaya untuk meningkatkan akses vaksin Covid-19 di seluruh Asia, dua di antaranya perlu mendapat perhatian khusus.

Yang pertama adalah COVAX yang merupakan kemitraan bersama antara WHO, Global Vaccine Alliance (GAVI) dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI).

Tujuannya untuk mengembangkan, membeli, dan memasok vaksin Covid-19 untuk akses yang setara, dengan target vaksin 1,8 miliar orang atau setara dengan 20 persen populasi di negara-negara berpenghasilan rendah.

Berdasarkan rencana tersebut, negara-negara Asia Tenggara harus menerima 695 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini, yang mencakup setengah dari populasi di kawasan itu.

COVAX mewakili kerja sama global untuk menentang kepemilikan vaksin di negara tertentu dan memperluas ketersediaan vaksin.

Jika masih ada negara di dunia yang belum memiliki akses vaksin Covid-19 , maka pandemi tersebut akan terus mengancam nyawa manusia.
COVAX menghadapi tiga tantangan serius yang membuat efektivitasnya terbatas di negara-negara Asia.

Pertama, kurangnya sumber daya keuangan. Sejauh ini, COVAX telah mengumpulkan USD 6 miliar, sementara para pemimpinnya menargetkan USD2 miliar lagi untuk memenuhi target.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengumumkan kontribusi sebesar USD 4 miliar untuk COVAX sehingga memberikan dorongan yang signifikan terhadap inisiatif tersebut.

Kedua, inisiatif perlu mengatasi masalah logistik yang serius, transfer dosis dengan cepat, mengurus persyaratan penyimpanan ruang pendingin, melatih personel kesehatan yang memadai untuk mengelola vaksin dan melaksanakan kampanye informasi publik.

Akhirnya, beberapa negara kaya bernegosiasi melalui perjanjian mereka sendiri dengan pemasok vaksin yang mengakibatkan pemotongan omset karena membayar lebih dari harga aslinya.

Dengan begitu, mereka melewati COVAX dan menyebabkan negara lain harus memperpanjang waktu tunggu untuk menunggu vaksin.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
CIA Punya Bukti Covid-19...
CIA Punya Bukti Covid-19 Berasal dari Bocornya Laboratorium di China
Wuhan Resmi Bebas dari...
Wuhan Resmi Bebas dari Covid-19, Ini Datanya
China Tegaskan Tidak...
China Tegaskan Tidak Ada Penyakit Menular Baru setelah Covid-19
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Rekomendasi
Sandi Uno: Sport Tourism...
Sandi Uno: Sport Tourism Jadi Penggerak Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluang Usaha
Serangan Jantung dan...
Serangan Jantung dan Asam Lambung Sering Tertukar, Ini Perbedaannya
Fajar Noor Siap Bikin...
Fajar Noor Siap Bikin Baper Bareng BCL di Panggung Road to Grand Final Indonesian Idol XIII
Berita Terkini
Cara Pakai Aplikasi...
Cara Pakai Aplikasi Deteksi Produk Israel, Mudah Banget!
5 Fakta Singa Putih,...
5 Fakta Singa Putih, Salah Satunya jadi Simbol Budaya dan Spiritualitas
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Mode Desktop Mirip Samsung DeX untuk HP Android
Melampaui Zamannya,...
Melampaui Zamannya, Bukti Kecanggihan Teknologi Antariksa Zaman Firaun Terungkap
AS Kembali Perpanjang...
AS Kembali Perpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Intel Siapkan Teknologi...
Intel Siapkan Teknologi Pendingin CPU Berperforma Tinggi
Infografis
9 Negara Asia Lolos...
9 Negara Asia Lolos Piala Dunia U-17 2025, Indonesia Wakil ASEAN
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved