Bantu Edukasi dan Distribusi Vaksin di AS, Google Gelontorkan Dana Rp2,1 Triliun
loading...
A
A
A
MOUNTAIN VIEW - - Pendistribusian vaksin Covid-19 sudah dilakukan di Amerika Serikat. Namun, belum semua warga di sana mendapat vaksinasi, bahkan ada yang menolak untuk divaksin.
BACA JUGA- Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Sensor Otomatis Boeing 737 Series Terkenal Bermasalah
Sebagai upaya mengedukasi dan membantu proses distribusi vaksin ke masyarakat di sana, Google berinisiatif menggelontorkan dana sebesar USD150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.
Raksasa teknologi itu mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk membuat sejumlah fasilitas seperti bangunan, lahan parkir, dan ruang terbuka sebagai klinik untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Melansir dari The Verge, Selasa (26/1/2021), fasilitas yang akan dibuka Google rencananya berlokasi di Los Angeles, San Francisco, Kirkland, Washington DC, dan New York. Tetapi tidak menutup kemungkinan Google akan memperluas lokasinya ke kota-kota lain.
BACA JUGA- Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Sensor Otomatis Boeing 737 Series Terkenal Bermasalah
Adapun dana yang diberikan Google terbagi dalam dua kantong. CEO Google, Sundar Pichai, menuliskan dalam blognya, dana sebesar USD100 juta atau Rp1,4 triliun akan diberikan dalam bentuk bantuan iklan kepada CDC Foundation, WHO, dan organisasi nirlaba lainnya.
Sementara USD50 juta atau sekitar Rp702 miliar lainnya diberikan untuk membangun kemitraan dengan agensi kesehatan masyarakat, dengan tujuan pemberian informasi kepada komunitas yang kurang terlayani, terkait program vaksinasi.
Sebelumnya, Google juga telah menyumbangkan dana USD5 juta kepada organisasi seperti Morehouse School of Medicine's Satcher Health Leadership Institute, yang berfokus mengatasi kesenjangan ras dan geografis dalam hal mendapatkan akses vaksin.
BACA JUGA- Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Sensor Otomatis Boeing 737 Series Terkenal Bermasalah
Sebagai upaya mengedukasi dan membantu proses distribusi vaksin ke masyarakat di sana, Google berinisiatif menggelontorkan dana sebesar USD150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.
Raksasa teknologi itu mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk membuat sejumlah fasilitas seperti bangunan, lahan parkir, dan ruang terbuka sebagai klinik untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Melansir dari The Verge, Selasa (26/1/2021), fasilitas yang akan dibuka Google rencananya berlokasi di Los Angeles, San Francisco, Kirkland, Washington DC, dan New York. Tetapi tidak menutup kemungkinan Google akan memperluas lokasinya ke kota-kota lain.
BACA JUGA- Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Sensor Otomatis Boeing 737 Series Terkenal Bermasalah
Adapun dana yang diberikan Google terbagi dalam dua kantong. CEO Google, Sundar Pichai, menuliskan dalam blognya, dana sebesar USD100 juta atau Rp1,4 triliun akan diberikan dalam bentuk bantuan iklan kepada CDC Foundation, WHO, dan organisasi nirlaba lainnya.
Sementara USD50 juta atau sekitar Rp702 miliar lainnya diberikan untuk membangun kemitraan dengan agensi kesehatan masyarakat, dengan tujuan pemberian informasi kepada komunitas yang kurang terlayani, terkait program vaksinasi.
Sebelumnya, Google juga telah menyumbangkan dana USD5 juta kepada organisasi seperti Morehouse School of Medicine's Satcher Health Leadership Institute, yang berfokus mengatasi kesenjangan ras dan geografis dalam hal mendapatkan akses vaksin.
(wbs)