Para Ahli TI Sebut Ini Kunci Masa Depan Bisnis Pasca-Wabah Corona

Selasa, 19 Januari 2021 - 08:58 WIB
loading...
Para Ahli TI Sebut Ini Kunci Masa Depan Bisnis Pasca-Wabah Corona
Para ahli TI menyebut WFH tidak akan dengan mudah hilang pascapandemik. Karena itu, perusahaan diharapkan bisa menyiapkan infrastrukturnya menghadapi serangan siber. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Wabah virus Corona baru membuat budaya kerja berubah dari kantor ke rumah ( work-from-home/WFH ). Kondisi ini membuat banyak perusahaan pusing tujuh keliling. Sebab mereka harus memastikan bisnis tetap berjalan dengan normal selagi menjaga keamanan siber mereka tetap aman.

Sudah banyak perusahaan yang beralih ke layanan cloud dan mempraktikkan budaya bekerja dari jarak jauh atau remote working jauh hari sebelum pandemik, tapi ini tetap saja merupakan sebuah proses yang memakan waktu dan membutuhkan investasi tidak murah. Setiap perusahaan memiliki tingkat kesiapan yang berbeda untuk itu, namun yang pasti keamanan siber merupakan kunci masa depan perusahaan agar bisnis tetap berjalan dengan efektif pascapandemik.

Untuk memahami tantangan apa saja yang dihadapi oleh perusahaan di masa pandemi ini dan bagaimana mereka menyesuaikan strategi keamanan siber mereka, Cisco telah menyurvei lebih dari 3.000 pengambil keputusan TI (teknologi informasi) di 21 negara di dunia dan membuat sebuah laporan berjudul ‘Future of Secure Remote Work’.

Berikut ini beberapa rangkuman dari hasil survei tersebut:

Mempercepat Persiapan Infrastruktur Keamanan Siber
Tidak bisa disangkal budaya kerja WFH tidak akan dengan mudah hilang pascapandemik. Lebih dari dua pertiga (62%) perusahaan di dunia melakukannya sejak awal wabah di bulan Maret 2020 lalu. Angka ini meningkat drastis dari masa sebelum pandemik yang hanya berkisar 19%.

Namun yang memprihatinkan adalah hanya kurang dari setengahnya yang mengaku telah memiliki infrastruktur keamanan siber yang memadai. Sebanyak 53% merasa cukup siap dan 6% mengatakan infrastruktur keamanan siber mereka belum siap mengadopsi budaya kerja WFH.

Tidak heran jika hal ini sejalan dengan meningkatnya ancaman siber yang terjadi di masa pandemik. 61% perusahaan di dunia mengaku mengalami pelonjakan ancaman siber sebesar 25% atau lebih sejak awal masa wabah.

Perlindungan untuk Akses Data Perusahaan
Tidak sedikit karyawan yang terpaksa mengakses data perusahan menggunakan perlengkapan dan perangkat pribadi. Hal ini menjadi titik buta bagi tim keamanan siber perusahaan karena perlengkapan dan perangkat pribadi lebih sulit untuk dimonitor.

Tetapi yang menjadi tantangan terberat tim TI atau keamanan siber perusahaan sebenarnya adalah memastikan akses data perusahaan tetap aman selagi semua karyawan mengaksesnya, dari manapun, kapanpun, dan menggunakan perangkat apapun. Ada 62% perusahaan dunia merasakan hal ini dan tuntutan tersebut menjadi tekanan yang sangat tinggi bagi praktisi IT. Hasilnya, banyak praktisi IT yang harus rela bekerja lebih lama atau lembur untuk memastikan itu semua.

Namun dengan adanya tantangan ini, hadir pula peluang untuk melakukan transformasi. 85% pemegang keputusan IT mengatakan keamanan siber kini menjadi sangat penting, jauh lebih penting dari masa sebelum pandemik bagi perusahaan mereka, dan dua pertiga darinya mengatakan bahwa hal ini mengakibatkan perusahaan mau tidak mau harus meningkatkan anggaran mereka untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber mereka.

Persiapan untuk Masa Depan Budaya Kerja yang Baru
Dengan lebih dari sepertiga perusahaan di dunia mengatakan akan terus melakukan WFH pascapandemik, para praktisi dan pemegang keputusan TI dituntut untuk terus meningkatkan keamanan siber perusahaan guna mendukung masa depan bisnis yang lebih efektif, fleksibel, dan aman.

Cisco juga memberikan tiga rekomendasi bagi para praktisi dan pemegang keputusan TI yang bisa dilakukan dalam menghadapi kehidupan pascapandemik:

1. Masa depan budaya kerja akan menjadi lebih dinamis
Kebijakan dan pengawasan yang dulu hanya berlaku di kantor, sekarang harus mampu diadaptasikan ke seluruh karyawan di manapun dan kapanpun mereka membutuhkan akses ke data perusahaan.

Perusahaan harus membuat lingkungan kerja yang fleksibel dan aman dengan memberikan tingkat keamanan siber yang sama, baik saat mereka di dalam jaringan akses perusahaan ataupun tidak. Dengan Cisco Umbrella, misalnya, dapat membantu melindungi pengguna dari tujuan internet yang berbahaya, baik saat mereka ada di dalam atau di luar jaringan. Keamanan siber harus bisa menjadi jembatan yang memastikan perusahaan bisa mencapai potensi terbaiknya di masa pasca pandemi.

2. Kesuksesan fleksibilitas budaya kerja ada di persiapan, kolaborasi, dan edukasi
Para praktisi dan tim IT harus bisa menyediakan akses yang aman ke seluruh aplikasi dan layanan perusahaan, di manapun dan kapanpun. Keamanan, jaringan, dan kolaborasi sudah tidak bisa lagi dipisahkan, mereka harus berjalan beriringan.

Perusahaan harus memiliki protokol dan kebijakan keamanan siber yang ketat. Menggunakan Cisco Duo, contohnya, dapat memperketat keamanan karena akan memaksa pengguna memverifikasi identitas mereka dan membangun kepercayaan perangkat sebelum memberikan akses ke aplikasi. Selain itu, program edukasi karyawan mengenai keamanan siber juga mengambil peran penting dalam membangun budaya kerja WFH yang aman.

3. Keamanan siber yang simpel dan efektif penting guna membangun ketahanan bisnis
Keamanan siber tidak bisa lagi hanya menjadi sekedar wacana, keamanan siber harus menjadi fondasi atas proses digitalisasi bisnis dan budaya kerja perusahaan. Untuk mengurangi kemungkinan adanya pelanggaran keamaan siber secara internal maupun eksternal, perusahaan harus mencari cara mengurangi kompleksitas infrastruktur keamanan siber mereka.

Fungsi Cisco Advanced Malware Protection (AMP) sebagai endpoint misalnya bisa membantu hal tersebut dengan mencegah pelanggaran dan memblokir malware di titik masuk. Masa depan budaya kerja baru telah tiba dan mungkin ini tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan sebelum pandemi menyerang, namun masih ada waktu untuk kita memperkuat keamanan siber guna keberlangsungan bisnis pascapandemik.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2493 seconds (0.1#10.140)