Mulai Monetisasi Telegram Akan Tampilkan Iklan Tahun Depan

JAKARTA - Setelah delapan tahun sejak awal peluncuran, Telegram akhirnya akan memonetisasi platformnya dengan menampilkan iklan di aplikasinya mulai tahun 2021. BACA JUGA- China Dicurigai Siapkan Tentara Bioteknologi, Israel Kaitkan Yajuj dan Majuj

Kebijakan monetisasi ini diambil setelah pengguna Telegram menyentuh angka 500 juta. Selain monetisasi, ada pilihan untuk menjualnya kepada pihak lain. ( )

Dalam postingan di saluran Telegramnya, sang pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan pengguna tak akan melihat startup tersebut dijual ke perusahaan seperti Facebook.

Tetapi kemungkinan tahun 2021, perusahaan tersebut akan mulai menayangkan iklan untuk menutupi sebagian biayanya.

Meski demikian, Telegram berjanji tidak akan menampilkan iklan di ruang chat pribadi kalian dengan keluarga dan teman.

“Menurut kami, menampilkan iklan dalam obrolan pribadi satu-ke-satu atau obrolan grup adalah ide yang buruk,” kata Durov dikutip dari Engadget, Jumat (25/12/2020).

“Komunikasi antar orang harus bebas dari iklan apa pun," sambungnya.

Durov mengatakan iklan di Telegram akan dibuat ramah pengguna dan menghargai privasi mereka. Iklan-iklan ini nantinya akan ditampilkan di channel umum yang ada di Telegram.

Channel di Telegram biasanya dimiliki oleh individu atau organisasi dengan memiliki jutaan followers. Durov menunjukkan bahwa beberapa Channel populer sudah menampilkan iklan melalui platform pihak ketiga untuk memonetisasi pengikut mereka.