IATA Ciptakan Aplikasi Pemantau Kesehatan Pelanggan

Rabu, 25 November 2020 - 11:21 WIB
loading...
A A A
Usul yang senada pernah diungkapkan Presiden China Xi Jinping. Dia mengusulkan sistem pelacakan Covid-19 dengan menggunakan QR untuk membantu bisnis perjalanan dan penerbangan selama pandemi korona. China sendiri sudah menggunakan sertifikat berbasis QR sejak awal tahun ini. (Baca juga: Pesona Jatiluwih Tetap Bisa Dinikmati saat Pandemi)

Sistem itu menggunakan sistem elektronik untuk menyimpan sejarah kesehatan dan perjalanan seseorang. Kode itu menggunakan warna tertentu untuk menunjukkan kesehatan seseorang. Warna hijau dinyatakan aman, sedangkan merah dianggap berbahaya menularkan virus korona.

Xi Jinping menyampaikan usul tersebut pada pertemuan pemimpin negara anggota G20 pada Sabtu lalu. Itu ditujukan untuk memperlancar perekonomian dunia sehingga dunia harus berkoordinasi dan memiliki standar yang sama. “Sertifikat kesehatan itu berdasarkan uji asam nukleat yang diwujudkan dalam kode QR,” kata Xi Jinping.

Sementara itu, Qantas Airways menyatakan para pelanggannya kini wajib melalui vaksinasi Covid-19 sebelum dapat melakukan perjalanan ke luar negeri. Chief Executive Officer (CEO) Qantas Airways Alan Joyce mengatakan, dia kini mencoba mendiskusikan hal itu dengan kepala maskapai yang lain di dunia. “Saya kira vaksinasi Covid-19 akan menjadi hal umum di dunia,” ujar Joyce, dikutip Reuters. Vaksin pertama diperkirakan akan tersedia akhir tahun ini. (Lihat videonya: Gunung Slamet Dilanda Badai dan Hujan Es)

Dalam wawancara dengan Nine Network Australia, Joyce mengungkapkan Qantas melihat banyak perubahan untuk penumpang internasional. “Kita akan bertanya apakah sudah divaksin (korona) sebelum mereka naik pesawat. Bagi penumpang internasional, hal itu saya kira suatu kebutuhan,” paparnya. (Muh Shamil)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)