Huawei Digosipkan Kubur Seri P50, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

SHENZHEN - Di awal tahun, Huawei secara tradisional melepas smartphone kelas flagship- nya dari seri "P". Tetapi sanksi Pemerintah AS memunculkan rumor mereka mengubur seri P50 .

Faktanya, raksasa Shenzhen sudah menyiapkan ponsel andalan Huawei P50 series yang didukung oleh Kirin 9000, menurut The Elec. Ini adalah SoC 5nm yang juga menjadi otak dari seri Mate 40. (Baca juga: Di Antara SD875, Kirin 9000, dan Exynos 2100, Ternyata Tak Ada yang Juara )

Perusahaan China tersebut biasanya meluncurkan dua seri andalannya setiap tahun. Jadi tidak aneh jika menggunakan chipset premium yang sama untuk ponsel seri Mate dan P.

Situasinya sedikit berbeda tahun ini, karena pembatasan yang diberlakukan oleh AS yang membuat unit usaha Huawei pembuat chip, HiSilicon, tidak bisa lagi membuat prosesor baru. Kirin 9000 bisa menjadi chip in-house terakhirnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa perusahaan tidak memiliki cukup chip untuk memproduksi smartphone andalannya. Ini memicu spekulasi bahwa Huawei P50 akan didukung oleh Qualcomm, MediaTek atau bahkan dimatikan.

Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC) sendiri sebagai pembuat Kirin 9000 hanya bisa mengapalkan 9 juta unit chipset sebelum larangan AS diberlakukan. Itu separuh dari jumlah yang dipesan Huawei.

Permintaan untuk seri Mate 40 tinggi di China sendiri sangat tinggi. Beberapa varian juga sudah habis stoknya. (Baca juga: Melintasi Perbatasan, Kapal Perusak Rusia Ancam Tabrak Kapal Perang AS )

Entah bagaimana Huawei bisa mengakali peluncuran P50 Series, mengingat terbatasnya jumlah Kirin 9000. Analisis sendiri memperkirakan permintaan untuk jajaran Mate 40 bisa lebih dari 10 juta unit tahun ini.

The Elec juga melaporkan Samsung dan LG akan memasok panel OLED untuk Huawei P50. Tidak jelas apakah perusahaan akan membuat lebih banyak unit ponsel seri Mate 40.

Huawei dilaporkan mengirim 44 juta unit ponsel seri P dan Mate pada 2019. Perusahaan mengatakan penjualannya menyusut 60 juta unit pada 2019 karena sanksi yang dikenakan oleh AS. (Baca juga: Mu'adzah binti Abdillah, Perempuan yang Selalu Menghidupkan Salat Malam )