Mau Cek Fakta di Media Sosial? Cukup lewat WhatsApp Saja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seiring meningkatnya pengguna media sosial di Indonesia, disinformasi dan hoax yang beredar di masyarakat juga ikut meningkat. (Baca juga: Resep WhatsApp Tangkal Hoax: Amati Isinya, Baca Sampai Habis, Cek Sumbernya )
Berdasarkan catatan Mafindo, sebuah organisasi pencari fakta independen , sepanjang 2018 ada sekitar 1.000 hoax yang beredar di media sosial. Kemudian pada 2019 angkanya naik menjadi 1.200 hoax yang tersebar luas.
Artinya, ada 3-4 hoax yang beredar setiap harinya pada tahun lalu. Lalu sepanjang Januari-November 2020, ada 2.024 hoax yang tersebar di media sosial.
"Di tahun ini mayoritas (hoax) terkait pandemik, pilkada, UU Omnimbus Law, dan isu lain," ungkap Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo, saat konferensi pers secara virtual, Kamis (19/11/2020).
Dia juga menjelaskan, dari 2.024 hoax di tahun ini, paling besar tersebar di Facebook. Kemudian diikuti platform lain seperti Twitter dan WhatsApp.
Sebagai upaya edukasi dan memberantas disinformasi dan hoax di masyarakat, Mafindo bekerja sama dengan WhatsApp meluncurkan chatbot bernama Kalimasada.
Chatbot serupa sebelumnya pernah dirilis Manfindo. Tapi kali ini disematkan banyak pembaruan fitur dan mengubah nomornya agar lebih mudah diingat.
"Ada lebih dari 6.000 database yang tersimpan dalam chatbot tersebut. Isinya terkait isu politik, sosial, kebencanaan, kesehatan, dan masih banyak lagi," jelas Septiaji.
Cara menggunakannya sangat mudah. Pengguna cukup menyimpan nomor 085921600500. Kemudian buka aplikasi WhatsApp, dan kirim pesan ke nomor tersebut dengan kata kunci yang diinginkan.
Tak butuh waktu lama, akun chatbot itu langsung membalasnya dengan lima pilihan. 1. Periksa Hoax, 2. Cek Fakta Terbaru, 3. Tips & trik untuk melawan hoax, 4. Tentang kami, 5. Privasi.
Berdasarkan catatan Mafindo, sebuah organisasi pencari fakta independen , sepanjang 2018 ada sekitar 1.000 hoax yang beredar di media sosial. Kemudian pada 2019 angkanya naik menjadi 1.200 hoax yang tersebar luas.
Artinya, ada 3-4 hoax yang beredar setiap harinya pada tahun lalu. Lalu sepanjang Januari-November 2020, ada 2.024 hoax yang tersebar di media sosial.
"Di tahun ini mayoritas (hoax) terkait pandemik, pilkada, UU Omnimbus Law, dan isu lain," ungkap Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo, saat konferensi pers secara virtual, Kamis (19/11/2020).
Dia juga menjelaskan, dari 2.024 hoax di tahun ini, paling besar tersebar di Facebook. Kemudian diikuti platform lain seperti Twitter dan WhatsApp.
Sebagai upaya edukasi dan memberantas disinformasi dan hoax di masyarakat, Mafindo bekerja sama dengan WhatsApp meluncurkan chatbot bernama Kalimasada.
Chatbot serupa sebelumnya pernah dirilis Manfindo. Tapi kali ini disematkan banyak pembaruan fitur dan mengubah nomornya agar lebih mudah diingat.
"Ada lebih dari 6.000 database yang tersimpan dalam chatbot tersebut. Isinya terkait isu politik, sosial, kebencanaan, kesehatan, dan masih banyak lagi," jelas Septiaji.
Cara menggunakannya sangat mudah. Pengguna cukup menyimpan nomor 085921600500. Kemudian buka aplikasi WhatsApp, dan kirim pesan ke nomor tersebut dengan kata kunci yang diinginkan.
Tak butuh waktu lama, akun chatbot itu langsung membalasnya dengan lima pilihan. 1. Periksa Hoax, 2. Cek Fakta Terbaru, 3. Tips & trik untuk melawan hoax, 4. Tentang kami, 5. Privasi.