Alasan Xiaomi Ngotot Rilis Ponsel Flagship di Tengah COVID-19
loading...
Xiaomi MI 10 punya target yang spesifik, yakni untuk profesional dan pengguna hardcore Xiaomi yang sudah menunggu kehadirkan perangkat ini. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Dampak dari pandemik COVID-19 begitu terasa diberbagai industri, termasuk industri smartphone. Namun, situasi saat ini tak menghalangi Xiaomi menghadirkan perangkat flagship Mi 10 ke pasar Indonesia.
Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, menjelaskan, ada beberapa alasan yang membuat Xiaomi akhirnya tetap meluncurkan Mi 10 di tengah pandemi saat ini.
Salah satunya adalah karena pesan CEO dan Founder Xiaomi, Lei Jun. Dia mengatakan, Xiaomi tidak boleh dikontrol dengan situasi sekitar.
"Kami ingat pesan CEO dan Founder kami (Lei Jun) yang mengatakan walau dalam situasi terburuk, jangan sampai situasi itu yang mengontrol kami. Kami harus tetap terus melanjutkan hidup dan bisnis," ujar Tse saat konferensi press online.
Alasan kedua, Alvin menyebut, MI 10 punya target yang spesifik, yakni untuk profesional dan pengguna hardcore Xiaomi yang sudah menunggu kehadirkan perangkat ini. Jadi MI 10 merupakan jawaban bagi mereka yang sudah menunggu kehadirannya.
"Kedua, Mi 10 punya target spesifik, yakni pengguna hardcore Xiaomi. Ini menjadi jawaban bagi mereka yang sudah menunggu. Ini juga sekaligus perayaan 10 tahun Xiaomi," tegasnya.
Mi 10 sendiri diklaim menjadi 'product killer' untuk segmen pasar flagship. Bagaimana tidak, Mi 10 menggunakan Qualcomm Snapdragon 865 dan RAM serta ROM 8 GB + 256 GB. Dengan baterai berdaya 4.780 mAh, memiliki pengisian daya 30 W wired charging dengan 57 menit untuk terisi penuh.
Selain itu, harga yang ditawarkan cukup fantastis yakni Rp10 juta. Xiaomi Mi 10 hadir dengan warna Coral Green dan Twilight Grey, dan mulai bisa di pre-order 14-20 Mei di Shopee, MI.com, Mi Store from Home dan Erafone.
Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, menjelaskan, ada beberapa alasan yang membuat Xiaomi akhirnya tetap meluncurkan Mi 10 di tengah pandemi saat ini.
Salah satunya adalah karena pesan CEO dan Founder Xiaomi, Lei Jun. Dia mengatakan, Xiaomi tidak boleh dikontrol dengan situasi sekitar.
"Kami ingat pesan CEO dan Founder kami (Lei Jun) yang mengatakan walau dalam situasi terburuk, jangan sampai situasi itu yang mengontrol kami. Kami harus tetap terus melanjutkan hidup dan bisnis," ujar Tse saat konferensi press online.
Alasan kedua, Alvin menyebut, MI 10 punya target yang spesifik, yakni untuk profesional dan pengguna hardcore Xiaomi yang sudah menunggu kehadirkan perangkat ini. Jadi MI 10 merupakan jawaban bagi mereka yang sudah menunggu kehadirannya.
"Kedua, Mi 10 punya target spesifik, yakni pengguna hardcore Xiaomi. Ini menjadi jawaban bagi mereka yang sudah menunggu. Ini juga sekaligus perayaan 10 tahun Xiaomi," tegasnya.
Mi 10 sendiri diklaim menjadi 'product killer' untuk segmen pasar flagship. Bagaimana tidak, Mi 10 menggunakan Qualcomm Snapdragon 865 dan RAM serta ROM 8 GB + 256 GB. Dengan baterai berdaya 4.780 mAh, memiliki pengisian daya 30 W wired charging dengan 57 menit untuk terisi penuh.
Selain itu, harga yang ditawarkan cukup fantastis yakni Rp10 juta. Xiaomi Mi 10 hadir dengan warna Coral Green dan Twilight Grey, dan mulai bisa di pre-order 14-20 Mei di Shopee, MI.com, Mi Store from Home dan Erafone.
(iqb)
Lihat Juga :
