Sepanjang 2020 Tembus Rp14,4 Triliun, Pokemon Go Menang Banyak

TOKYO - Bermain game menjadi salah satu solusi dalam menghibur diri ditengah pandemi Covid-19 yang memaksa sebagian besar aktivitas harus dilakukan di dalam rumah.(Baca juga: Jadwal MotoGP Eropa 2020, Jumat (6/11/2020); Menanti Dominasi Yamaha )

Secara tidak langsung, perubahan aktivitas itu membuat pendapatan banyak judul game terdongkrak. Salah satunya adalah Pokemon Go . Meski bukan game kemarin sore, tetapi tak bisa dipungkiri kondisi saat ini membuat Pokemon Go lebih untung.(Baca juga: Meregalli: Yamaha Hadapi Ketidakpastian Susunan Pembalap di Tiga Seri Terakhir

Berdasarkan hasil riset Sensor Tower, Pokemon Go berhasil mencatat pendapatan hingga USD1 miliar atau Rp14,4 trilun sepanjang 2020. Jumlah tersebut lebih besar 11% dibandingkan tahun lalu, yakni USD902 juta atau Rp12,9 triliun.

Jika diakumulasikan sejak diluncurkan pada 2016 silam, masih dari catatan Sensor Tower, Pokemon Go telah mengumpulkan pendapatan hingga USD4 miliar atau USD57,7 triliun.

Sejauh ini, melansir dari Phone Arena, Jumat (6/11/2020), penyumbang terbesar bagi Pokemon Go berasal dari Amerika Serikat, yakni USD1,5 miliar atau Rp21,5 triliun.

Kemudian diikuti Jepang yang menyumbang USD1,3 miliar atau Rp18,6 triliun, dan Jerman yang berkontribusi sebesar USD238,6 juta atau Rp3,4 triliun.

Di sisi lain, dilihat dari basis platform smartphone, Google Play Store menjadi penyumbang terbesar yakni USD2,2 miliar atau Rp31,6 triliun. Sedangkan App Store menyumbang pendapatan USD1,9 miliar atau Rp27,3 triliun., Pokemon Go Catatkan Pendapatan Sebesar Rp14,4 Triliun