Kinerja XL Axiata Tetap Ngegas di saat Wabah Virus Corona

Kamis, 05 November 2020 - 20:42 WIB
loading...
Kinerja XL Axiata Tetap Ngegas di saat Wabah Virus Corona
Sepanjang sembilan bulan 2020 ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar Rp9,9 triliun, meningkat 34% YoY. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Wabah virus Corona baru alias COVID-19 tak menyurit kinerja PT Axiata Tbk (XL Axiata) . Mereka tetap "ngegas" di masa penuh tantangan seperti sekarang. (Baca juga: SAP S/4HANA Cloud Bikin Operasional XL Axiata Efisien Tanpa PHK )

XL Axiata berhasil melalui periode sembilan bulan pertama tahun 2020 (9M 2020) ini dengan tetap mencatat pertumbuhan kinerja yang positif. Meskipun harus menghadapi tantangan industri yang cukup berat, perusahaan tetap mampu mencatat peningkatan pendapatan layanan (service revenue) sebesar Rp18,3 triliun atau meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Demikian pula pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 12% YoY. Sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan menjadi sebesar 92%.

"PandemiK COVID-19 berdampak pada daya beli masyarakat, dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator. Turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata , Dian Siswarini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/11/2020).
Kinerja XL Axiata Tetap

Lebih jauh Dian mengatakan, di era pandemik, semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk. Selain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap tetap produktif dan mengakses ke hiburan, juga disesuaikan dengan kemampuan beli masyarakat. (Baca juga: Karyawan XL Axiata Blusukan Bangun Pembangkit Listrik di Pelosok Kalbar )

"Kita bisa lihat produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak. Karena itu kami berupaya keras untuk bisa mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan dan di saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis. Hasilnya, kami masih mampu meraih pertumbuhan di periode sembilan bulan tahun ini,” papar Dian.

Sepanjang sembilan bulan 2020 ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar Rp9,9 triliun, meningkat 34% YoY. Laba bersih setelah pajak pada sembilan bulan ini tercatat Rp2,1 triliun. Secara kuartal, pada periode kuartal ketiga 2020 ini, EBITDA juga berhasil tumbuh 3% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (QoQ), dan laba bersih setelah pajak mencapai Rp331 miliar.

Beban usaha di sembilan bulan tahun 2020 menurun 14% YoY. Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (28% YoY) sebagai dampak dari adopsi IFRS 16. Faktor selanjutnya adalah biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya juga turun 24% YoY, terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai dampak dari penurunan trafik penggunaan layanan voice. Terakhir, juga karena faktor biaya pemasaran yang turun 6%YoY setelah lebih banyak penggunaan saluran digital.

Trafik data sepanjang sembilan bulan pertama 2020 meningkat 47% YoY dari 2.386 Petabyte menjadi 3.496 Petabyte. Sementara itu jika dihitung per kuartal, pada kuartal ketiga 2020 ini, trafik data meningkat 4% QoQ. Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yakni menjadi 56,9 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 55,7 juta.
Kinerja XL Axiata Tetap

Tingkat penetrasi smartphone pelanggan meningkat tipis dari 87% dikuartal sebelumnya menjadi 88%. Di sisi lain, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari sebelumnya Rp34.000 menjadi Rp36.000 di periode yang sama tahun ini.

Sepanjang 9M 2020, tutur Dian, XL Axiata mengenalkan beberapa penawaran baru, yaitu Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS, juga myPRIO x unlimited untuk pelanggan pascabayar Prioritas.

Pemanfaatan digital IT, artificial intelligent dan data analytics juga terus XL Axiata lanjutkan guna mengidentifikasi apa saja kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data. Dengan demikian perusahaan bisa lebih tepat dalam pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan. Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter setiap segmen.

Pandemik juga tidak menghalangi XL Axiata untuk terus membangun jaringan. Hingga akhir September 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 142.000 Base Transceiver Station (BTS). Jumlah ini meningkat sekitar 10% dari jumlah BTS di periode yang sama tahun lalu. Dari total sebanyak itu, 53.055 merupakan BTS 4G.

Sementara itu, jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Indonesia. (Baca juga: Menyoal Tandem dengan Marquez, Karier Pol Espargaro Melejit atau Hancur Bersama Tim Repsol Honda? )

Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area karena salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transport menjadi lebih besar.

"Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar, seperti antara lain live video streaming," tambahnya.
Kinerja XL Axiata Tetap

Dari sisi kondisi finansial, neraca perusahaan tetap sehat dengan saldo kas yang lebih tinggi setelah mendapat tambahan dari hasil penjualan menara. Free Cash Flow (FCF) juga ada pada tingkat yang sehat, yakni sebesar Rp4,8 triliun atau meningkat hingga 162% YoY.

XL Axiata saat ini juga tidak memiliki pinjaman dalam denominasi USD. Pinjaman 59% di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan

Layanan Masa Depan
XL Axiata juga tidak berhenti untuk mengimplementasikan sejumlah proyek inovatif untuk memperkuat proses bisnis serta meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan. Salah satu proyek inovatif tersebut adalah SAP4HANA, di mana XL Axiata menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikann guna menyederhanakan data dan proses internal dan juga meningkatkan produktivitas.

Untuk memberikan pengalaman yang lebih baik untuk pelanggan, XL Axiata baru saja meluncurkan aplikasi myXL yang telah ditingkatkan manfaatnya. Aplikasi yang baru ini telah disederhanakan dan lebih mudah digunakan karena memiliki kemampuan mempersonalisasi setiap pelanggan yang menggunakannya.

"Dengan demikian, pelanggan akan lebih mudah mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhannya," tambahnya.

Layanan masa depan selanjutnya yang telah disiapkan adalah Live.On. Layanan ini memungkinkan setiap pengguna mendapatkan kendali penuh atas layanan data paket data yang besar dengan satu kuota untuk menentukan semua aplikasi yang dibutuhkan, jaringan, dan masa waktu penggunan.
Kinerja XL Axiata Tetap

Pengguna juga akan mendapatkan kecepatan akses yang maksimal, akumulasi sisa data hingga 1.000 GB. Layanan ini sepenuhnya digital. XL Axiata berharap layanan ini akan menjawab ekspektasi pelanggan di masa depan yang memiliki karakter sangat dinamis.

Siap Masuki Tatanan Baru
Manajemen XL Axiata sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi pandemi untuk memastikan keberlangsungan layanan telekomunikasi bagi masyarakat di masa darurat saat ini. Sejak kebijakan bekerja dari rumah diterapkan pada 17 Maret 2020, perusahaan juga sudah menjalankan Business Continuity Plan untuk memastikan transisi pelayanan pelanggan bisa dilaksanakan dengan lancar.

"Untuk keperluan pembangunan jaringan, semua tetap berjalan sesuai dengan rencana, tidak ada penundaan yang berarti, dengan pengiriman peralatan dan material jaringan dikirimkan tepat waktu," katanya.

Sejak awal berjangkitnya Covid-19 di Indonesia, XL Axiata juga telah melaksanakan program yang bersifat sosial. Antara lain berupa peluncurkan program gratis akses data 2 GB/hari untuk membantu masyarakat lebih ringan mengakses aplikasi-aplikasi penunjang kerja dan belajar dari rumah. Program donasi kemanusiaan baik tunai maupun non-tunai untuk terkait dengan keperluan menghadapi pandemi juga telah dilaksanakan secara masif di berbagai daerah, termasuk melalui instansi pemerintah terkait.

"Total nilai bantuan yang telah diberikan baik tunai maupun non-tunai adalah lebih dari Rp100 miliar untuk semua program pencegahan Covid-19, termasuk memberikan gratis akses data," pungkasnya.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)