Data 3 Lembaga Riset Sepakat : Sekarang Xiaomi No 3 Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Laporan dari tiga lembaga riset dan analisis data yakni IDC, Counterpoint, dan Canalys sepakat menunjukkan bahwa Xiaomi menjadi brand smartphone nomor 3 dunia pada Q3 2020. BACA JUGA : Aneh, Kenapa Sih Nggak Ada iPhone 2 dan iPhone 9? Ini Jawabannya
Laporan dari Counterpoint menyebut performa Xiaomi sangat untuk pasar di Indonesia serta negara lain di Asia Tenggara yakni Filipina dan Vietnam.
Ditambah lagi ekspansi yang masif di pasar baru di kawasan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika, serta Eropa.
Pada kuartal ini Xiaomi mencapai pengapalan smartphone terbesar yakni sebanyak 46,2 juta unit.
Xiaomi juga berhasil melampaui Apple dengan pangsa pasar 13,1% berdasarkan laporan dari IDC dengan menyebut pertumbuhan 42% dibandingkan Q3 2019.
Performa ini kebanyakan disumbang oleh pasar India yang kembali pulih serta pasar di China yang makin kokoh. Di India, kapasitas produksi Xiaomi telah pulih ke tingkat 85% sebelum pandemi COVID-19 terjadi.
Sementara itu, laporan dari Canalys menyebut pelonggaran terhadap pembatasan tempat usaha pergerakan manusia menyebabkan jumlah pengapalan smartphone hanya turun 1% dibandingkan Q3 2019.
BACA JUGA : Cuma Rp65 Juta, Tak Heran Mobil Listrik Wuling Ini Terlaris di China
Pada kuartal ini, Xiaomi agresif dalam menghadirkan smartphone dalam jumlah besar untuk mengisi kekosongan yang diakibatkan penurunan produksi dari brand lain. Di pasar Eropa, Xiaomi tumbuh 88%.
”Bagi Xiaomi, pencapaian ini tidak lepas dari Mi Fans di Indonesia yang memberikan dukungan tanpa henti. Di tengah kondisi seperti sekarang, kita tetap membangun optimisme dengan menghadirkan berbagai produk dan inovasi dari smartphone dan perangkat pintar,” kata Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse dalam keterangan resminya.
Berdasarkan laporan keuangan Semester I 2020, Xiaomi mencatatkan pendapatan sebesar RMB103,24 miliar dan laba bersih RMB5,67 miliar.
Untuk pasar Indonesia, Canalys juga menyebut Xiaomi menguasai pangsa pasar produk audio pintar di Indonesia hingga 44,2% berdasarkan riset yang dipublikasikan bulan Juli 2020.
Laporan dari Counterpoint menyebut performa Xiaomi sangat untuk pasar di Indonesia serta negara lain di Asia Tenggara yakni Filipina dan Vietnam.
Ditambah lagi ekspansi yang masif di pasar baru di kawasan Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika, serta Eropa.
Pada kuartal ini Xiaomi mencapai pengapalan smartphone terbesar yakni sebanyak 46,2 juta unit.
Xiaomi juga berhasil melampaui Apple dengan pangsa pasar 13,1% berdasarkan laporan dari IDC dengan menyebut pertumbuhan 42% dibandingkan Q3 2019.
Performa ini kebanyakan disumbang oleh pasar India yang kembali pulih serta pasar di China yang makin kokoh. Di India, kapasitas produksi Xiaomi telah pulih ke tingkat 85% sebelum pandemi COVID-19 terjadi.
Sementara itu, laporan dari Canalys menyebut pelonggaran terhadap pembatasan tempat usaha pergerakan manusia menyebabkan jumlah pengapalan smartphone hanya turun 1% dibandingkan Q3 2019.
BACA JUGA : Cuma Rp65 Juta, Tak Heran Mobil Listrik Wuling Ini Terlaris di China
Pada kuartal ini, Xiaomi agresif dalam menghadirkan smartphone dalam jumlah besar untuk mengisi kekosongan yang diakibatkan penurunan produksi dari brand lain. Di pasar Eropa, Xiaomi tumbuh 88%.
”Bagi Xiaomi, pencapaian ini tidak lepas dari Mi Fans di Indonesia yang memberikan dukungan tanpa henti. Di tengah kondisi seperti sekarang, kita tetap membangun optimisme dengan menghadirkan berbagai produk dan inovasi dari smartphone dan perangkat pintar,” kata Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse dalam keterangan resminya.
Berdasarkan laporan keuangan Semester I 2020, Xiaomi mencatatkan pendapatan sebesar RMB103,24 miliar dan laba bersih RMB5,67 miliar.
Untuk pasar Indonesia, Canalys juga menyebut Xiaomi menguasai pangsa pasar produk audio pintar di Indonesia hingga 44,2% berdasarkan riset yang dipublikasikan bulan Juli 2020.
(dan)