Kuasai Data Base, China Bisa Bikin AS dan Indonesia Mati Kutu

Minggu, 20 September 2020 - 15:02 WIB
loading...
Kuasai Data Base, China...
ilustrasi pengambilan koding data seluruh dunia. FOTO/ IST
A A A
SIDNEY - Langkah Amerika Serikat untuk menjegal setiap perusahaan teknologi milik China seperti TikTok, Huawei dan WeChat sejatinya sudah kalah cepat darI China. Pasalnya Basis data 2,4 juta orang di duniai telah berada di perusahaan China Zhenhua Data. BACA JUGA- Viral di TikTok, Polisi Magelang Buru Wanita Pamer Pantat saat Naik Skutik

ProfesorDavid Balding dari University of Melbourn dan Professor of Statistical Genetics Victoria, Australia mengatakan kepada ABC, China benar-benar membangun negara pengawasan besar-besaran baik di dalam negeri maupun internasional. Mereka menggunakan berbagai macam alat untuk mengambil data dari sumber publik. BACA JUGA - Vespa Matik Menggila, Bajaj Ngebet Pasarkan Motor

'' Saya pikir ini berbicara tentang ancaman yang lebih luas dari apa yang sedang dilakukan China dan bagaimana mereka mengawasi, memantau, dan berusaha memengaruhi ... bukan hanya warganya sendiri, tetapi juga warga di seluruh dunia,'' (BACA JUGA: 4 Bandara Tak Mampu Deteksi Sabu yang Disembunyikan Dalam Anus NN )

Profesor Balding memberikan database. Dari 250.000 catatan yang ditemukan, ada 52.000 tentang Amerika, 35.000 Australia, 10.000 India, 9.700 Inggris, 5.000 Kanada, 2.100 orang Indonesia, 1.400 Malaysia, 793 orang Selandia Baru dan 138 dari Papua Nugini telah dikuasai China

Sementara itu, kepala eksekutif Internet 2.0, Robert Potter menjelaskan bahwa 'data tampaknya [akan] digunakan untuk mendukung operasi intelijen, militer, keamanan, dan negara China dalam perang informasi dan memengaruhi penargetan' dalam laporan resmi tentang kebocoran database

''Pengumpulan data massal ini terjadi di sektor swasta China, dengan cara yang sama Beijing mengalihdayakan kemampuan serangan sibernya ke subkontraktor swasta,' kata kepala eksekutif Internet 2.0, Robert Potter.

Dalam prosesnya, perusahaan telah melanggar privasi jutaan warga global, persyaratan layanan dari hampir semua platform media sosial utama, dan meretas perusahaan lain untuk mendapatkan data mereka.

Balding sendiri sebelumnya pernah bekerja di Universitas Peking di Beijing, Profesor Balding meninggalkan China sepenuhnya pada tahun 2018, dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan fisiknya. Dia kemudian pindah ke Vietnam, tetapi sejak itu kembali ke AS setelah diberi tahu bahwa tidak lagi aman baginya untuk berada di sana.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Mantan Buruh Pabrik...
Mantan Buruh Pabrik Jadi Kreator Terkaya TikTok, Khaby Lame Dibayar Rp12 Miliar Per Postingan
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
Daftar Aplikasi Goblok...
Daftar Aplikasi Goblok di Play Store, Nomor 2 Paling Banyak di Download
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Jepang Protes Keras...
Jepang Protes Keras karena Wilayahnya Dimasuki Helikopter dan 4 Kapal China
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Donald Trump Unggah...
Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik
Rekomendasi
Ayu Ting Ting Curhat...
Ayu Ting Ting Curhat Lika-liku Jadi Orang Tua Tunggal, Akui Berat Berjuang Sendiri
Raja Charles III Curhat...
Raja Charles III Curhat Beratnya Perjuangan Melawan Kanker
Ditinggal Mudik saat...
Ditinggal Mudik saat Lebaran 2025, Jakarta Alami Penurunan Inflasi
Berita Terkini
Tim Cook Beberkan Risiko...
Tim Cook Beberkan Risiko Besar yang Dihadapi Apple Terkait Tarif Impor
Bukti Raksasa Pernah...
Bukti Raksasa Pernah Hidup di Bumi Terlihat di Gua Nevada
lmuwan Ungkap AI Bisa...
lmuwan Ungkap AI Bisa Mengurangi Satu Sifat Utama Manusia
Cara Masuk Opsi Pengembang...
Cara Masuk Opsi Pengembang di HP vivo, Gampang Banget!
Daftar Harga iPhone...
Daftar Harga iPhone April 2025, Banyak yang Turun Harga!
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Infografis
Perkembangan Tentara...
Perkembangan Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved