Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Adalah Kunci Perkuat Ketahanan Siber
loading...
A
A
A
Slamet Aji Pamungkas, selaku Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, menegaskan dalam pidatonya bahwa kolaborasi strategis antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting dalam rangka memperkuat ketahanan siber Indonesia, terutama di tengah ancaman yang terus berkembang. Regulator dan pelaku industri harus memahami prioritas serta kepentingan masing-masing guna menciptakan solusi dan respons bersama," ujarnya dalam rilis yang diterima Senin (17/2/2025).
Lebih lanjut, Ketua ADIGSI, Firlie Ganinduto, menekankan kolaborasi strategis antara pemerintah dan dunia usaha dalam membangun ketahanan siber harus selaras dengan strategi nasional untuk menjadikan ekonomi digital Indonesia sebagai sumber pertumbuhan baru dan pendorong efektif dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Rancangan yang terstruktur dengan baik, didukung oleh eksekusi solid dan komitmen dari pemangku kepentingan, menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini. Kegiatan perdana ADIGSI kali ini, yang didukung oleh salah satu pemain utama dalam ekosistem keamanan siber, Kaspersky, merupakan langkah awal dalam merealisasikan tujuan tersebut.
Genie Sugene Gan, selaku Direktur Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Kaspersky, membuka kegiatan hari ini dengan membahas tren keamanan siber global yang dapat menjadi referensi bagi Indonesia. Dia pun ikut menyoroti tantangan dari penggunaan AI, pergeseran ke everything- as-a-service (XaaS), globalisasi rantai pasokan, serta meningkatnya insiden pelanggaran data.
Dia menambahkan di tengah lanskap keamanan siber yang terus berkembang pesat, pembentukan ADIGSI dilakukan pada saat yang tepat, terutama dalam rangka menyatukan seluruh pemangku kepentingan dalam industri keamanan siber dan mencari solusi bersama atas tantangan yang kita hadapi.
“Kaspersky pun sangat senang dapat ikut mendukung ADIGSI sejak awal perjalanannya demi memajukan eksistem ekonomi tanah air ditengah jaman digital saat ini," ujar Gan.
Penyelenggaraan forum strategis ini bertujuan untuk menghasilkan solusi inovatif bagi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks serta meningkatkan kesadaran organisasi, pemerintah, serta masyarakat atas ancaman siber saat ini, sekaligus mengidentifikasi strategi efektif guna mengurangi risiko serangan siber di Indonesia.
Lebih lanjut, Ketua ADIGSI, Firlie Ganinduto, menekankan kolaborasi strategis antara pemerintah dan dunia usaha dalam membangun ketahanan siber harus selaras dengan strategi nasional untuk menjadikan ekonomi digital Indonesia sebagai sumber pertumbuhan baru dan pendorong efektif dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Rancangan yang terstruktur dengan baik, didukung oleh eksekusi solid dan komitmen dari pemangku kepentingan, menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan ini. Kegiatan perdana ADIGSI kali ini, yang didukung oleh salah satu pemain utama dalam ekosistem keamanan siber, Kaspersky, merupakan langkah awal dalam merealisasikan tujuan tersebut.
Genie Sugene Gan, selaku Direktur Urusan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Kaspersky, membuka kegiatan hari ini dengan membahas tren keamanan siber global yang dapat menjadi referensi bagi Indonesia. Dia pun ikut menyoroti tantangan dari penggunaan AI, pergeseran ke everything- as-a-service (XaaS), globalisasi rantai pasokan, serta meningkatnya insiden pelanggaran data.
Dia menambahkan di tengah lanskap keamanan siber yang terus berkembang pesat, pembentukan ADIGSI dilakukan pada saat yang tepat, terutama dalam rangka menyatukan seluruh pemangku kepentingan dalam industri keamanan siber dan mencari solusi bersama atas tantangan yang kita hadapi.
“Kaspersky pun sangat senang dapat ikut mendukung ADIGSI sejak awal perjalanannya demi memajukan eksistem ekonomi tanah air ditengah jaman digital saat ini," ujar Gan.
Penyelenggaraan forum strategis ini bertujuan untuk menghasilkan solusi inovatif bagi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks serta meningkatkan kesadaran organisasi, pemerintah, serta masyarakat atas ancaman siber saat ini, sekaligus mengidentifikasi strategi efektif guna mengurangi risiko serangan siber di Indonesia.
(tar)