XL Axiata Tetap Kinclong di Tengah Wabah COVID-19 dan Persaingan Ketat

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 00:42 WIB
loading...
XL Axiata Tetap Kinclong di Tengah Wabah COVID-19 dan Persaingan Ketat
Di tengah tekanan jurang resesi akibat pandemik COVID-19, PT Axiata (XL Axiata), berhasil mencatat pertumbuhan mengesankan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Axiata Tbk (XL Axiata) tetap mencatat pertumbuhan di tengah meningkatnya kompetisi antaroperator dan masih merebaknya pandemik COVID-19 . (Baca juga: CEO Kevin Mayer Mundur, Kesepakatan Penjualan TikTok Diumumkan Pekan Depan )

Pendapatan layanan (service revenue) perusahaan di sepanjang semester 1 2020 tercatat Rp12,13 triliun, meningkat 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian pula, pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 15% dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Ini sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan menjadi 91%.

"Harus kita akui bahwa meluasnya kebutuhan masyarakat atas akses internet untuk mendukung aktivitas bekerja dan belajar telah menolong XL Axiata selama masa pandemik COVID-19. Trafik pemakaian data memang menjadi meningkat terutama di bulan-bulan awal masa pandemik. Namun, kemudian trafik menjadi melandai karena daya beli masyarakat juga melemah seiring menurunnya kondisi ekonomi secara umum karena terdampak pandemi," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Lebih lanjut Dian mengatakan, semua orang belum tahu sampai kapan wabah ini akan berakhir sehingga kedepan tentunya tantangan dan tekanan yang akan dihadapi industri telekomunikasi, termasuk XL Axiata masih akan berat. "Kami harus tetap optimistis dan menyiapkan segala daya upaya untuk mengantisipasi ke depannya,” ujarnya.

Pada periode semester pertama 2020 ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA Rp6,49 triliun, lebih tinggi 37% dibandingkan perolehan semester 1 2019. Laba bersih setelah pajak pada semester ini tercatat Rp1,7 triliun.

Secara kuartal, pada periode kuartal 2 2020 ini EBITDA juga berhasil tumbuh 4% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Lalu laba bersih setelah pajak mencapai Rp224 miliar.

Beban usaha pada semester 1 2020 ini menurun 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Penurunan ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (-23% YoY) sebagai akibat dari adopsi IFRS 16.
XL Axiata Tetap Kinclong di Tengah Wabah COVID-19 dan Persaingan Ketat

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini. Foto/Ist

Faktor selanjutnya adalah biaya interkoneksi dan biaya langsung lainnya juga menurun (-21% YoY), terutama karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan lalu lintas suara. Terakhir karena faktor biaya pemasaran menurun (-6% YoY) karena pergeseran pengeluaran ke digital.

Dian menambahkan, pelemahan daya beli masyarakat yang kemudian juga berdampak pada operator telah meningkatkan kompetisi di antara para operator. Beberapa operator telah meluncurkan paket-paket data baru dengan harga yang murah.

"Harapannya, tingkat trafik tetap bisa dijaga atau bahkan ditingkatkan dengan memanfaatkan momentum keharusan bekerja dan belajar dari rumah. Kondisi ini sudah pasti menambah tekanan kepada semua operator, padahal kondisi yang ada saat ini sudah cukup berat," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5127 seconds (0.1#10.140)