Bela Mati-matian Israel, Malaysia Minta Umat Islam Kompak Uninstall Meta

Selasa, 06 Agustus 2024 - 11:37 WIB
loading...
Bela Mati-matian Israel,...
Umat Islam diminta kompak uninstal Meta. FOTO/ CNET
A A A
KUALALUMPUR - Meta perusahaan induk WhatsApp, Instagram, dan Facebook terbukti membela mati-matian Israel. Bahkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim meminta platform perusahaan Meta untuk berhenti bertindak sebagai corong Israel.



Hal itu dinyatakan Anwar setelah Instagram menghapus postingnya tentang pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyah.

“Biarkan ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta. Hentikan tindakan pengecut ini dan berhenti bertindak sebagai alat dari rezim Zionis Israel yang menindas!” kata Ibrahim di media sosial.

Perdana Menteri Malaysia itu mempublikasikan tiga tangkapan layar yang menunjukkan notifikasi tentang unggahan yang dihapus yang mengklaim konten tersebut “melanggar Standar Komunitas kami.”

Meta , perusahaan induk Facebook dan Instagram, mengumumkan perluasan kebijakan ujaran kebencian pada hari Selasa dengan menghapus postingan yang menargetkan 'Zionis' dengan cara yang menghina.

Kebijakan baru ini dirancang untuk mencegah penggunaan istilah 'Zionis' sebagai cara untuk mengekspresikan 'pandangan antisemit' terhadap orang Yahudi dan Israel, menurut laporan Anadolu Agency yang mengutip raksasa media sosial tersebut.

Mengakui beragam interpretasi historis dan modern terhadap istilah 'Zionis', Meta menekankan pentingnya membedakan antara diskusi politik yang "sah" dan retorika berbahaya yang ditujukan pada individu.

Setelah berkonsultasi dengan lebih dari 145 pakar, Meta memutuskan untuk mengambil tindakan melawan konten yang "mendorong stereotip antisemit, menghasut, atau menyangkal keberadaan orang Yahudi atau Israel dengan dalih mengkritik 'Zionis'."

Meskipun perusahaan akan menghapus postingan yang membuat “perbandingan tidak manusiawi atau seruan kekerasan dengan menggunakan istilah ‘Zionis’,” diskusi terkait gerakan politik Zionis akan tetap diizinkan di platformnya, tambah raksasa media sosial tersebut.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)