Runtuhnya Pulau Paskah, Ilmuan Pastikan Mitos Ecocide Terbantahkan
loading...

Pulau Paskah. FOTO/ BBC
A
A
A
JAKARTA - Selama bertahun-tahun, kisah tentang Pulau Paskah telah diceritakan sebagai contoh tragis "ecocide", di mana penduduk pulau menghancurkan lingkungan mereka sendiri dan menyebabkan keruntuhan peradaban mereka.
BACA JUGA - Misteri Alam Gaib di Gunung Arjuno, Ada Kerajaan seperti Tutur Tinular hingga Pasar
Seperti dilansir dari Science Alert, namun, penelitian baru menunjukkan bahwa cerita ini mungkin tidak sepenuhnya benar.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa populasi Pulau Paskah mungkin tidak sepadat yang diperkirakan sebelumnya, dan bahwa praktik pertanian mereka kemungkinan berkelanjutan.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain, seperti penyakit yang dibawa oleh orang Eropa dan perdagangan budak, mungkin lebih berperan dalam keruntuhan masyarakat pulau itu.
Temuan ini penting karena menantang naratif lama tentang kehancuran diri sendiri dan menunjukkan bahwa masyarakat pulau Pasifik mungkin jauh lebih tangguh dan mampu beradaptasi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Analisis taman batu menunjukkan bahwa populasi Pulau Paskah mungkin jauh lebih kecil daripada yang diperkirakan sebelumnya, tidak cukup besar untuk menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah.
BACA JUGA - Misteri Alam Gaib di Gunung Arjuno, Ada Kerajaan seperti Tutur Tinular hingga Pasar
Seperti dilansir dari Science Alert, namun, penelitian baru menunjukkan bahwa cerita ini mungkin tidak sepenuhnya benar.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa populasi Pulau Paskah mungkin tidak sepadat yang diperkirakan sebelumnya, dan bahwa praktik pertanian mereka kemungkinan berkelanjutan.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain, seperti penyakit yang dibawa oleh orang Eropa dan perdagangan budak, mungkin lebih berperan dalam keruntuhan masyarakat pulau itu.
Temuan ini penting karena menantang naratif lama tentang kehancuran diri sendiri dan menunjukkan bahwa masyarakat pulau Pasifik mungkin jauh lebih tangguh dan mampu beradaptasi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Analisis taman batu menunjukkan bahwa populasi Pulau Paskah mungkin jauh lebih kecil daripada yang diperkirakan sebelumnya, tidak cukup besar untuk menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah.
Lihat Juga :