Perdana, Belanda Uji Coba Anjing Robot AI Berburu Narkoba

Sabtu, 08 Juni 2024 - 14:00 WIB
loading...
Perdana, Belanda Uji...
Peran anjing robot otonom berteknologi AI dalam penggerebekan laboratorium narkoba sangat penting. (Foto: Boston Dynamics)
A A A
JAKARTA - Kehadiran teknologi robot AI mulai menyentuh berbagai sendi kehidupan menggantikan manusia untuk tugas-tugas berbahaya. Seperti robot anjing di Belanda yang tengah diuji coba membantu operasi penggerebekan narkoba.

Peran anjing robot otonom berteknologi AI dalam penggerebekan laboratorium narkoba sangat penting untuk melindungi petugas kepolisian dari risiko terluka atau kehilangan nyawa akibat bahan kimia berbahaya dan ledakan.

"Ketika lab sedang beroperasi dan Anda menghentikannya, itu bisa meledak. Biasanya, jika orang masuk dengan mengenakan pakaian pelindung dan semacamnya, mereka tidak bisa bergerak begitu cepat, mereka hanya bisa bekerja selama 20 menit," kata Simon Prins dari Politie Nederland kepada New Scientist.

Polisi di Belanda melakukan penggerebekan semacam itu setidaknya tiga hingga empat kali seminggu. Dengan menggunakan robot otonom, mereka berharap dapat menjaga petugas tetap aman saat membongkar berbagai peralatan di laboratorium narkoba.

Sejak tahun 2021, polisi sudah menggunakan Spot quadruped, yang dilengkapi dengan lengan robot, dari Boston Dynamics untuk melakukan penggerebekan narkoba dan pengawasan. Namun, Spot masih dikendalikan dari jarak jauh oleh operator.



Anjing robot ini sangat membantu karena bisa melewati pintu dan rintangan kecil lainnya. Ia melakukannya dengan bantuan kamera dan sensor lainnya. Seorang agen yang menggunakan remote control mengoperasikan lengan robot yang sangat lincah untuk menyelesaikan tugas yang diinginkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, robot quadruped telah mengalami kemajuan teknologi yang signifikan, memungkinkan untuk menavigasi berbagai medan, bertahan dalam suhu ekstrem, serta melakukan tugas yang lebih kompleks. Hal ini mendorong polisi Belanda untuk mengeksplorasi operasi yang sepenuhnya otonom dengan Spot.

Dilaporkan, robot otonom berkemampuan AI ini diharapkan dapat memeriksa laboratorium narkoba, memastikan tidak ada penjahat yang hadir, memetakan area, dan mengidentifikasi bahan kimia berbahaya. Setelah robot menyelesaikan tugasnya, personel kepolisian dapat merencanakan proses pembongkaran yang aman.



Uji coba awal oleh polisi menunjukkan Spot dapat menjelajahi dan memetakan laboratorium narkoba tiruan berukuran 15 meter kali 20 meter. Ia berhasil menemukan bahan kimia berbahaya dan memasukkannya ke dalam wadah penyimpanan yang ditentukan.

Menurut Prins, meskipun penggunaan robot otonom menimbulkan banyak kekhawatiran, jika semuanya berjalan sesuai rencana, anjing Spot akan diuji dalam penggerebekan laboratorium narkoba yang sebenarnya.

Spot dari Boston Dynamics memungkinkan operator merancang inspeksi otonom yang akan mengumpulkan data aset dan situs yang diperlukan tim untuk berfungsi lebih efisien. Spot dapat melakukan pemindaian laser serta inspeksi visual, termal, radiasi, dan akustik menggunakan payload tambahan dan kamera onboard.

Berbeda dengan sensor stasioner, Spot dapat dipindahkan ke lokasi lain atau dengan sensor berbeda sesuai kebutuhan. Dengan pendekatan dinamis terhadap pemantauan ini, operator dapat dengan mudah mengintegrasikan pengumpulan data otomatis ke dalam infrastruktur dan proses mereka saat ini.

Dalam misi semacam itu, lengan dan penjepit Spot yang terintegrasi memungkinkannya mengangkat dan membawa objek seberat hingga 6,8 kilogram dan menarik objek hingga 22,6 kilogram.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)