Gunung Berapi Ini Terdeteksi Memuntahkan Emas Setiap Hari
loading...
Gunung Berapi Erebus. FOTO/ DAILY
A
A
A
JAKARTA - Fenomena menarik ini terjadi di Gunung Erebus , gunung berapi aktif di Antartika. Erebus bukan sembarang gunung berapi, karena gunung ini memuntahkan debu yang mengandung emas dalam bentuk logam, bukan abu vulkanik seperti gunung berapi pada umumnya.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (28/4/2024), Gunung Erebus merupakan gunung berapi paling aktif di Antartika yang terletak di antara dua lapisan gletser.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa setiap hari, Erebus memuntahkan sekitar 80 gram emas, setara dengan USD6.000.
Meskipun tergolong kecil, jumlah ini cukup signifikan dan menjadikan Erebus satu-satunya gunung berapi di dunia yang mengeluarkan emas dalam bentuk logam murni.
Erupsi Erebus yang menghasilkan emas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para ilmuwan. Mereka terus meneliti proses geologi di balik fenomena unik ini, dengan harapan dapat lebih memahami pembentukan emas di perut bumi dan potensi sumber daya alam di masa depan.
Gunung yang populer di kalangan pendaki dan wisatawan ini memiliki ketinggian 3.794 meter.
Sekitar 80 gram emas dimuntahkan setiap hari melalui letusan gelembung gas, sementara emas telah terdeteksi hingga sekitar 900 kilometer dari gunung berapi, menurut peneliti Antartika.
Erebus adalah salah satu dari tiga gunung berapi yang membentuk Pulau Ross.
Diketahui bahwa gunung berapi tersebut pernah meletus pada tahun 1841 selama pelayaran Kapten James Clask Ross yang melakukan survei magnetik di Arktik dan Antartika.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (28/4/2024), Gunung Erebus merupakan gunung berapi paling aktif di Antartika yang terletak di antara dua lapisan gletser.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa setiap hari, Erebus memuntahkan sekitar 80 gram emas, setara dengan USD6.000.
Meskipun tergolong kecil, jumlah ini cukup signifikan dan menjadikan Erebus satu-satunya gunung berapi di dunia yang mengeluarkan emas dalam bentuk logam murni.
Erupsi Erebus yang menghasilkan emas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para ilmuwan. Mereka terus meneliti proses geologi di balik fenomena unik ini, dengan harapan dapat lebih memahami pembentukan emas di perut bumi dan potensi sumber daya alam di masa depan.
Gunung yang populer di kalangan pendaki dan wisatawan ini memiliki ketinggian 3.794 meter.
Sekitar 80 gram emas dimuntahkan setiap hari melalui letusan gelembung gas, sementara emas telah terdeteksi hingga sekitar 900 kilometer dari gunung berapi, menurut peneliti Antartika.
Erebus adalah salah satu dari tiga gunung berapi yang membentuk Pulau Ross.
Diketahui bahwa gunung berapi tersebut pernah meletus pada tahun 1841 selama pelayaran Kapten James Clask Ross yang melakukan survei magnetik di Arktik dan Antartika.
(wbs)
Lihat Juga :
