Latihan Perang Militer dengan Bahan Peledak Picu Gangguan Otak dan Usus
loading...

Latihan Perang Militer. FOTO/ DAILY
A
A
A
CALIFORNIA - Pelatihan senjata peledak di kalangan militer baru-baru ini menuai kritik karena potensinya menyebabkan cedera otak hanya melalui gelombang ledakan, bahkan ketika peserta dan instruktur berada pada jarak yang 'aman' dari ledakan itu sendiri.
BACA JUGA - Adu Brevet TNI Jenderal Dudung Abdurachman vs Jenderal Andika Perkasa
Sebuah studi baru yang mengejutkan kini menemukan bahwa paparan ledakan tingkat rendah yang berulang-ulang, seperti yang berasal dari granat tangan, dapat dikaitkan dengan kebocoran usus.
Karena permeabilitas usus sebagian dikendalikan oleh neuron, para ahli menduga hal ini terkait dengan penurunan fungsi kognitif.
Menurut ahli saraf Qingkun Liu dan rekannya di AS, gejalanya sejalan dengan cedera otak traumatis ringan (TBI). Penderita TBI sering mengalami sakit perut, distensi lambung, atau konstipasi. Mereka juga bisa mengalami kebocoran usus.
Kebocoran ini terjadi bersamaan dengan berkurangnya protein usus tertentu, yang membantu dinding usus mencegah masuknya kotoran. Peningkatan permeabilitas usus dapat menyebabkan bakteri bocor ke dalam sirkulasi dan mungkin menimbulkan kerusakan pada sistem tubuh – suatu ciri penyakit Alzheimer dan skizofrenia.
BACA JUGA - Adu Brevet TNI Jenderal Dudung Abdurachman vs Jenderal Andika Perkasa
Sebuah studi baru yang mengejutkan kini menemukan bahwa paparan ledakan tingkat rendah yang berulang-ulang, seperti yang berasal dari granat tangan, dapat dikaitkan dengan kebocoran usus.
Karena permeabilitas usus sebagian dikendalikan oleh neuron, para ahli menduga hal ini terkait dengan penurunan fungsi kognitif.
Menurut ahli saraf Qingkun Liu dan rekannya di AS, gejalanya sejalan dengan cedera otak traumatis ringan (TBI). Penderita TBI sering mengalami sakit perut, distensi lambung, atau konstipasi. Mereka juga bisa mengalami kebocoran usus.
Kebocoran ini terjadi bersamaan dengan berkurangnya protein usus tertentu, yang membantu dinding usus mencegah masuknya kotoran. Peningkatan permeabilitas usus dapat menyebabkan bakteri bocor ke dalam sirkulasi dan mungkin menimbulkan kerusakan pada sistem tubuh – suatu ciri penyakit Alzheimer dan skizofrenia.
Lihat Juga :