Samsung Tergelincir: Laba Anjlok 85%, Berharap AI Generatif dan Galaxy S24 Jadi Penyelamat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Samsung ternyata belum menunjukkan pemulihan dari penurunan tajam laba perusahaan yang dialami pada 2022. Dalam laporan pendapatan terbarunya, perusahaan Korea tersebut melaporkan pendapatan tahunan sebesar KRW 258,94 triliun (USD194 miliar), sementara laba operasional sebesar KRW 6,57 triliun (USD4,9 miliar) untuk tahun fiskal 2023.
Angka-angka ini jauh lebih kecil dibanding tahun fiskal sebelumnya, terutama laba operasional. Sebab, Samsung membukukan laba operasional sebesar KRW 43,38 triliun (USD35 miliar) untuk 2022, yang pada saat itu telah mengalami penurunan USD6,9 miliar dari tahun sebelumnya.
Mengapa ini terjadi? Salah satunya, karena lemahnya permintaan chip dan smartphone mereka.
Menurut The Wall Street Journal , angka-angka ini mewakili pendapatan terlemah Samsung dalam satu dekade lebih.
Samsung mengatakan bisnis memori menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, itu tidak cukup untuk mencegah terjadinya kerugian operasional KRW 2,18 triliun (USD1,63 miliar) pada kuartal keempat 2023.
Menurut Nikkei, ini adalah kerugian tahunan pertama divisi semikonduktor dalam 15 tahun sejak krisis keuangan global 2008. Juga, kerugian terbesar hingga saat ini.
Divisi layar visual dan peralatan digital Samsung juga membukukan kerugian operasional KRW 0,05 triliun (USD37,5 juta) meskipun penjualan TV berjalan baik pada kuartal keempat dikarenakan musim liburan.
Adapun bisnis mobile Samsung menunjukkan penurunan penjualan dan laba dari kuartal ke kuartal, karena penjualan smartphone yang lebih rendah.
Untuk kuartal pertama 2024, strategi Samsung adalah meningkatkan keuntungan dengan “meningkatkan penjualan produk bervalue tinggi,”. Salah satunya komponen yang ditujukan untuk produk AI generatif.
Samsung mengharapkan permintaan tinggi akan chip-nya di sektor PC dan seluler tahun ini.
Namun, mereka mengakui bahwa pendapatan perusahaan mungkin tidak segera pulih secara signifikan.
Samsung tetap memiliki harapan tinggi untuk seri Galaxy S24, dan yakin bahwa kemampuan AI ponsel tersebut lewat Galaxy AI dapat membantu bisnis selulernya mencapai pertumbuhan dua digit pada 2024.
Ponsel Galaxy S24 Series sendiri sudah mulai dijual dengan harga Rp14 juta-Rp28 juta di pasarIndonesia.
Angka-angka ini jauh lebih kecil dibanding tahun fiskal sebelumnya, terutama laba operasional. Sebab, Samsung membukukan laba operasional sebesar KRW 43,38 triliun (USD35 miliar) untuk 2022, yang pada saat itu telah mengalami penurunan USD6,9 miliar dari tahun sebelumnya.
Mengapa ini terjadi? Salah satunya, karena lemahnya permintaan chip dan smartphone mereka.
Menurut The Wall Street Journal , angka-angka ini mewakili pendapatan terlemah Samsung dalam satu dekade lebih.
Samsung mengatakan bisnis memori menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, itu tidak cukup untuk mencegah terjadinya kerugian operasional KRW 2,18 triliun (USD1,63 miliar) pada kuartal keempat 2023.
Menurut Nikkei, ini adalah kerugian tahunan pertama divisi semikonduktor dalam 15 tahun sejak krisis keuangan global 2008. Juga, kerugian terbesar hingga saat ini.
Divisi layar visual dan peralatan digital Samsung juga membukukan kerugian operasional KRW 0,05 triliun (USD37,5 juta) meskipun penjualan TV berjalan baik pada kuartal keempat dikarenakan musim liburan.
Adapun bisnis mobile Samsung menunjukkan penurunan penjualan dan laba dari kuartal ke kuartal, karena penjualan smartphone yang lebih rendah.
Untuk kuartal pertama 2024, strategi Samsung adalah meningkatkan keuntungan dengan “meningkatkan penjualan produk bervalue tinggi,”. Salah satunya komponen yang ditujukan untuk produk AI generatif.
Samsung mengharapkan permintaan tinggi akan chip-nya di sektor PC dan seluler tahun ini.
Namun, mereka mengakui bahwa pendapatan perusahaan mungkin tidak segera pulih secara signifikan.
Samsung tetap memiliki harapan tinggi untuk seri Galaxy S24, dan yakin bahwa kemampuan AI ponsel tersebut lewat Galaxy AI dapat membantu bisnis selulernya mencapai pertumbuhan dua digit pada 2024.
Ponsel Galaxy S24 Series sendiri sudah mulai dijual dengan harga Rp14 juta-Rp28 juta di pasarIndonesia.
(dan)