Penguin Putih Langka Terlihat di Antartika
loading...
Penguin Putih Langka muncul di Antartika. FOTO/ CBS NEWS
A
A
A
ANTARTIKA - Seekor penguin putih langka telah terlihat di pangkalan ilmiah di Antartika dan menonjol di antara sekelompok besar spesies hewan hitam dan putih.
Seperti dilansi dari CBS News, Kamis (12/1/2024), melaporkan bahwa burung yang termasuk dalam spesies Gentoo itu ditemukan oleh para peneliti di pangkalan Gabriel González Videla pada 4 Januari.
Seluruh tubuh penguin betina sebagian besar berwarna putih karena mutasi genetik yang disebut leucism, suatu kondisi yang disebabkan oleh hilangnya sebagian pigmentasi hitam pada bulu hewan tersebut.
“Meskipun ada beberapa pigmentasi, namun tidak terdapat di seluruh tubuhnya. Ada kasus mutasi jenis ini pada spesies lain, termasuk jerapah, buaya, paus, dan bison,'' kata Dokter Hewan, Dr. Diego Penaloza.
Berbeda dengan albinisme yang mempengaruhi seluruh produksi melanin, leucism tidak mempengaruhi sel pigmen pada mata
Menurut Penazola, situasi tersebut masih bisa membahayakan penguin.
“Dalam hal ini, sebagai hewan yang sebagian besar berwarna putih, ia terlihat lebih menonjol dan dapat memudahkan predator untuk memburunya. Makanya kasus leusisme juga sangat jarang terjadi,” imbuhnya.
Menurut Program Antartika Australia, penguin Gentoo merupakan spesies penguin terbesar ketiga dengan ukuran dewasa berkisar antara 4,9 hingga 7,7 kilogram.
Seperti dilansi dari CBS News, Kamis (12/1/2024), melaporkan bahwa burung yang termasuk dalam spesies Gentoo itu ditemukan oleh para peneliti di pangkalan Gabriel González Videla pada 4 Januari.
Seluruh tubuh penguin betina sebagian besar berwarna putih karena mutasi genetik yang disebut leucism, suatu kondisi yang disebabkan oleh hilangnya sebagian pigmentasi hitam pada bulu hewan tersebut.
“Meskipun ada beberapa pigmentasi, namun tidak terdapat di seluruh tubuhnya. Ada kasus mutasi jenis ini pada spesies lain, termasuk jerapah, buaya, paus, dan bison,'' kata Dokter Hewan, Dr. Diego Penaloza.
Berbeda dengan albinisme yang mempengaruhi seluruh produksi melanin, leucism tidak mempengaruhi sel pigmen pada mata
Menurut Penazola, situasi tersebut masih bisa membahayakan penguin.
“Dalam hal ini, sebagai hewan yang sebagian besar berwarna putih, ia terlihat lebih menonjol dan dapat memudahkan predator untuk memburunya. Makanya kasus leusisme juga sangat jarang terjadi,” imbuhnya.
Menurut Program Antartika Australia, penguin Gentoo merupakan spesies penguin terbesar ketiga dengan ukuran dewasa berkisar antara 4,9 hingga 7,7 kilogram.
(wbs)
Lihat Juga :
