Teknologi 3D Print Autoconz Mampu Cetak Bangunan dengan Desain Rumit

Rabu, 06 Desember 2023 - 08:47 WIB
loading...
Teknologi 3D Print Autoconz...
Halte bus yang dibangun oleh startup Autoconz menggunakan teknologi 3D Construction Print. Foto/Autoconz
A A A
JAKARTA - Teknologi 3D Construction Printing (3DCP) menjadi terobosan dalam dunia konstruksi untuk membangun rumah hunian secara nyata. Sebagai teknologi baru di bidang konstruksi, 3DCP memiliki kemampuan dalam membangun struktur bangunan dengan tingkat presisi serta kecepatan yang tinggi.

Proses pencetakan dengan teknologi 3DCP membuat lapisan demi lapisan material konstruksi mengikuti bentuk objek yang telah ditentukan. Salah satu kelebihan utama dari teknologi ini adalah kemampuannya mencetak rumah dengan desain yang sangat bervariasi, bahkan bentuk yang unik dan rumit yang tidak dapat diwujudkan dengan cara konvensional.

Autoconz, startup asal yogyakarta menjadi pionir yang mengembangkan dan memperkenalkan teknologi 3DCP di Indonesia. Meskipun masih tergolong sebagai teknologi baru, minat terhadap pemanfaatan teknologi 3DCP cukup tinggi.



“Kami percaya teknologi 3D Construction Printing ini nantinya akan membawa konstruksi ke level berikutnya. Kemampuannya mencetak rumah dalam bentuk rumit memberikan kebebasan kepada para arsitek dan perancang di Indonesia untuk mengekspresikan kreativitasnya tanpa batas,” kata Raja Rizqi Apriandy, CEO Autoconz, dalam keterangan tertulis Rabu (6/12/2023).

Salah satu project terbaru yang telah selesai yaitu pembuatan bangunan pendukung untuk salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Bekerja sama dengan salah satu perusahaan pelat merah, startup yang fokus pada teknologi konstruksi ini dipercaya menjalankan pembangunan pos keamanan dan halte bus menggunakan metode cetak 3D Printing.

Ke depan, Autoconz berkomitmen untuk terus memperkenalkan teknologi canggih di bidang konstruksi ini kepada lebih banyak pihak. Bahkan beberapa waktu lalu, Autoconz mendapat kesempatan memperkenalkan teknologi 3DCP melalui kuliah umum di departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.



“Kami menyadari untuk mewujudkan perubahan nyata dibutuhkan kolaborasi. Oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada berbagai pihak agar dapat mengadopsi teknologi ini,” ungkap Raja.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3163 seconds (0.1#10.140)