Singapura Siapkan Strategi AI Nasional 2.0 dengan Melibatkan 15.000 Ahli
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Pemerintah Singapura mengumumkan strategi nasional terbaru untuk kecerdasan buatan (AI) 2.0 pada 4 Desember 2023. Strategi Nasional AI 2.0 ini menguraikan rencana pemerintah Singapura untuk menggunakan inovasi dan mengatasi tantangan terkait teknologi.
Strategi AI nasional Singapura ini mencakup rencana untuk meningkatkan kompetensi pemerintah, membangun negara cerdas, dan meningkatkan kapasitas komputasi. Singapura menyusun strategi AI-nya ke dalam tiga sistem berbeda, terdiri dari sepuluh pendukung, yang menggerakkan sistem tersebut.
Kemudian ada 15 langkah tindakan untuk membuat sistem tersebut berfungsi. Laman Coin Telegraph menyebutkan bahwa pendekatan sistematis dari rencana yang diperbarui ini berfokus pada tiga bidang utama masyarakat.
Ketiga fokus itu adalah “penggerak aktivitas”, “manusia dan komunitas”, serta “infrastruktur dan lingkungan”. Salah satu langkah yang dilakukan Singapura adalah mengembangkan “Pusat Keunggulan” (CoE) AI baru di seluruh perusahaan yang beroperasi di negara tersebut.
“Kami ingin mendorong eksperimen dan inovasi. Kami akan menciptakan peraturan agar inovasi tersebut dapat berkembang di Singapura, sehingga inovasi dan eksperimen tidak menimbulkan risiko sistemik,” kata Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong saat Konferensi AI Singapura (SCAI) dikutip dari laman The Edge Singapore, Selasa (5/12/2023).
Kebijakan ini untuk mendorong penciptaan dan penggunaan AI yang canggih di sektor-sektor utama. Rencana AI yang diperbarui ini juga memiliki tolok ukur dalam membekali lembaga pemerintah dengan pengetahuan khusus, kemampuan teknis, dan alat regulasi serta menajamkan kemahiran AI pada seluruh pejabat publik Singapura.
Sesuai dengan visi tersebut, Singapura berencana menggunakan kapasitas pemerintahnya untuk menciptakan sumber daya guna mendukung adopsi AI di sektor publik. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk meningkatkan jumlah praktisi AI atau pakar lokal menjadi 15.000 orang.
Singapura, seperti banyak negara lain di dunia, mengatakan pihaknya juga berencana meningkatkan kapasitas komputasinya. Untuk itu, Singapura mengatakan berencana untuk memperdalam kemitraan dengan para pemain utama di industri ini, termasuk pembuat chip dan penyedia layanan cloud (CSP).
Singapura berencana untuk menerapkan langkah-langkah aksinya dalam 3-5 tahun ke depan untuk mendukung ambisinya di sektor AI. Singapura mengikuti negara-negara lain dalam upayanya merangkul AI.
Baru-baru ini, pada AI Safety Summit, Inggris mengatakan pihaknya berencana untuk menginvestasikan 300 juta pound untuk memperoleh dan mengoperasikan 2 superkomputer AI guna meningkatkan jejaknya dalam perlombaan AI global. OpenAI, salah satu pengembang AI terkemuka di dunia, mengumumkan kemitraan dengan G42 di Dubai untuk memperluas jangkauannya ke kawasan Timur Tengah.
Strategi AI nasional Singapura ini mencakup rencana untuk meningkatkan kompetensi pemerintah, membangun negara cerdas, dan meningkatkan kapasitas komputasi. Singapura menyusun strategi AI-nya ke dalam tiga sistem berbeda, terdiri dari sepuluh pendukung, yang menggerakkan sistem tersebut.
Kemudian ada 15 langkah tindakan untuk membuat sistem tersebut berfungsi. Laman Coin Telegraph menyebutkan bahwa pendekatan sistematis dari rencana yang diperbarui ini berfokus pada tiga bidang utama masyarakat.
Ketiga fokus itu adalah “penggerak aktivitas”, “manusia dan komunitas”, serta “infrastruktur dan lingkungan”. Salah satu langkah yang dilakukan Singapura adalah mengembangkan “Pusat Keunggulan” (CoE) AI baru di seluruh perusahaan yang beroperasi di negara tersebut.
“Kami ingin mendorong eksperimen dan inovasi. Kami akan menciptakan peraturan agar inovasi tersebut dapat berkembang di Singapura, sehingga inovasi dan eksperimen tidak menimbulkan risiko sistemik,” kata Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong saat Konferensi AI Singapura (SCAI) dikutip dari laman The Edge Singapore, Selasa (5/12/2023).
Kebijakan ini untuk mendorong penciptaan dan penggunaan AI yang canggih di sektor-sektor utama. Rencana AI yang diperbarui ini juga memiliki tolok ukur dalam membekali lembaga pemerintah dengan pengetahuan khusus, kemampuan teknis, dan alat regulasi serta menajamkan kemahiran AI pada seluruh pejabat publik Singapura.
Sesuai dengan visi tersebut, Singapura berencana menggunakan kapasitas pemerintahnya untuk menciptakan sumber daya guna mendukung adopsi AI di sektor publik. Selain itu, perusahaan juga berencana untuk meningkatkan jumlah praktisi AI atau pakar lokal menjadi 15.000 orang.
Singapura, seperti banyak negara lain di dunia, mengatakan pihaknya juga berencana meningkatkan kapasitas komputasinya. Untuk itu, Singapura mengatakan berencana untuk memperdalam kemitraan dengan para pemain utama di industri ini, termasuk pembuat chip dan penyedia layanan cloud (CSP).
Singapura berencana untuk menerapkan langkah-langkah aksinya dalam 3-5 tahun ke depan untuk mendukung ambisinya di sektor AI. Singapura mengikuti negara-negara lain dalam upayanya merangkul AI.
Baru-baru ini, pada AI Safety Summit, Inggris mengatakan pihaknya berencana untuk menginvestasikan 300 juta pound untuk memperoleh dan mengoperasikan 2 superkomputer AI guna meningkatkan jejaknya dalam perlombaan AI global. OpenAI, salah satu pengembang AI terkemuka di dunia, mengumumkan kemitraan dengan G42 di Dubai untuk memperluas jangkauannya ke kawasan Timur Tengah.
(wib)