Raga Arm, Alat Bantu Bionik Difabel yang Bikin Pede
loading...

Protitipe Raga Arm telah teruji di kompetisi teknologi internasional untuk difabel bernama CYBATHLON Challenges 2022 dan ETH Zurich Swiss 2023. (Foto: Ist)
A
A
A
JAKARTA - Konsep teknologi yang memberdayakan kelompok difabel masih jarang dikembangkan. Salah satu start up di Indonesia memperkenalkan inovasi alat bantu (assistive devices) tuna daksa berestetika bionik, Raga Arm.
Protitipe Raga Arm ini telah teruji di kompetisi teknologi internasional untuk difabel bernama CYBATHLON Challenges 2022 dan ETH Zurich Swiss 2023. Mereka meraih dua pencapaian, yaitu Patent Pending Technology, Adjustable Socket System (ASS) dan Versatile Gripping Technology (VGT). Teknologi ini juga berhasil meraih prestasi di tingkat dunia dan mendapatkan Gold Award pada Indonesian Healthcare Award 2022.
Baru-baru ini, start up pengembang Raga Arm, Karla Bionics menjadi satu-satunya finalis tim 50 besar atau RLTV50 yang berasal dari Indonesia dalam kompetisi dunia, Lee Kuan Yew Global Business Plan Competition Edisi ke-11 meraih penghargaan pada kategori Social Innovation INTA Foundation.
Baca Juga: Robot Seni Tari UNY Rosemery Juara Kontes Robot Indoesia Regional II
”Teknologi Raga Arm bukanlah yang paling canggih, namun diharapkan dapat membantu hambatan utama teman-teman difabel yakni percaya diri untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat," urai Chief Executive Officer (CEO) Karla Bionics Arief Indra Muharam.
Protitipe Raga Arm ini telah teruji di kompetisi teknologi internasional untuk difabel bernama CYBATHLON Challenges 2022 dan ETH Zurich Swiss 2023. Mereka meraih dua pencapaian, yaitu Patent Pending Technology, Adjustable Socket System (ASS) dan Versatile Gripping Technology (VGT). Teknologi ini juga berhasil meraih prestasi di tingkat dunia dan mendapatkan Gold Award pada Indonesian Healthcare Award 2022.
Baru-baru ini, start up pengembang Raga Arm, Karla Bionics menjadi satu-satunya finalis tim 50 besar atau RLTV50 yang berasal dari Indonesia dalam kompetisi dunia, Lee Kuan Yew Global Business Plan Competition Edisi ke-11 meraih penghargaan pada kategori Social Innovation INTA Foundation.
Baca Juga: Robot Seni Tari UNY Rosemery Juara Kontes Robot Indoesia Regional II
”Teknologi Raga Arm bukanlah yang paling canggih, namun diharapkan dapat membantu hambatan utama teman-teman difabel yakni percaya diri untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat," urai Chief Executive Officer (CEO) Karla Bionics Arief Indra Muharam.
Lihat Juga :