Cincin Emas Bertuliskan Masha Allah dan Prasasti Doa Nabi Daud Ditemukan di Tepi Barat
loading...

Para arkeolog menemukan cincin emas bertuliskan Mashallah dan prasasti teks Doa Daud di sebuah biara sekitar 17 kilometer tenggara Yerusalem di Tepi Barat. Foto/Live Science/Hebrew University of Yerusalem
A
A
A
YERUSALEM - Para arkeolog menemukan cincin emas bertuliskan "Masha Allah" dan prasasti teks “Doa Daud” di sebuah biara sekitar 17 kilometer tenggara Yerusalem di Tepi Barat. Teks Doa Nabi Daud ini ditulis dalam bahasa Yunani Koine, yang sering digunakan dalam salinan awal Perjanjian Baru.
Tim arkeolog prasasti Doa Daud ditemukan di salah satu blok bangunan yang terletak di lantai biara dan memiliki gambar salib di atasnya. Teks itu diperkirakan berusia 1.500 tahun dan merekam bagian dari Mazmur 86 yang juga dikenal sebagai “Doa Daud”.
Teks tersebut berbunyi, “Yesus Kristus, lindungi aku, karena aku miskin dan membutuhkan," dan ini tidak benar. Mazmur tersebut sebenarnya mengatakan, "Dengarkan aku, Tuhan, dan jawablah aku, karena aku miskin dan membutuhkan. Jagalah hidupku, karena aku setia kepada-Mu,” kata para peneliti dalam pernyataan tersebut dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (4/10/2023).
Baca juga; 5 Reruntuhan Kota Benteng Kuno Ini Diklaim Mirip Bangunan Zaman Nabi Daud
Meskipun penulis membuat teks dalam bahasa Yunani, tulisannya mengandung kesalahan tata bahasa. Ini menurut para peneliti menunjukkan bahwa bahasa ibu si penulis adalah bahasa semit.
Tim arkeolog prasasti Doa Daud ditemukan di salah satu blok bangunan yang terletak di lantai biara dan memiliki gambar salib di atasnya. Teks itu diperkirakan berusia 1.500 tahun dan merekam bagian dari Mazmur 86 yang juga dikenal sebagai “Doa Daud”.
Teks tersebut berbunyi, “Yesus Kristus, lindungi aku, karena aku miskin dan membutuhkan," dan ini tidak benar. Mazmur tersebut sebenarnya mengatakan, "Dengarkan aku, Tuhan, dan jawablah aku, karena aku miskin dan membutuhkan. Jagalah hidupku, karena aku setia kepada-Mu,” kata para peneliti dalam pernyataan tersebut dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (4/10/2023).
Baca juga; 5 Reruntuhan Kota Benteng Kuno Ini Diklaim Mirip Bangunan Zaman Nabi Daud
Meskipun penulis membuat teks dalam bahasa Yunani, tulisannya mengandung kesalahan tata bahasa. Ini menurut para peneliti menunjukkan bahwa bahasa ibu si penulis adalah bahasa semit.
Lihat Juga :