Ikuti Langkah Australia dan Kanada, Malaysia Minta Meta dan Google Bayar Konten Berita

Selasa, 05 September 2023 - 15:46 WIB
loading...
Ikuti Langkah Australia...
Mengikuti jejak Australia dan Kanada, Malaysia mungkin akan segera mewajibkan platform teknologi besar untuk memberikan kompensasi yang adil kepada pembuat konten berita. Foto/Lowyat
A A A
KUALA LUMPUR - Mengikuti jejak Australia dan Kanada, Malaysia mungkin akan segera mewajibkan platform teknologi besar untuk memberikan kompensasi yang adil kepada pembuat konten berita . Malaysia sedang mempertimbangkan peraturan baru yang mengharuskan perusahaan seperti Meta dan Google memberikan kompensasi kepada outlet berita atas konten di platform mereka.

Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) mengatakan bahwa lembaga tersebut dan Kementerian Komunikasi dan Digital (KKD) sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi kerangka peraturan yang akan membuat platform online utama seperti Meta dan Google membayar konten outlet berita. Hal ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan Australia dan Kanada, dimana pemerintah Malaysia bermaksud untuk meniru kedua negara tersebut.

Kerangka kerja ini akan mengharuskan platform online untuk membuat perjanjian kompensasi sukarela dengan outlet berita lokal, untuk mengatasi “ketidakseimbangan pendapatan untuk Pengeluaran Iklan tradisional (ADEX) antara platform digital dan media lokal”. Seiring dengan berkembangnya teknologi AI dalam industri, rencana badan tersebut mencakup mendorong kompensasi yang adil, memperkuat hak kekayaan intelektual, dan melindungi konsumen.

Baca juga; Akhirnya Google Setuju Bayar Konten Berita ke Media Massa

Menurut MCMC, dorongan terbaru untuk mendapatkan kompensasi yang adil lebih dari sekadar membayar pencipta berita dan merupakan awal dari revolusi teknologi AI di Malaysia. “Hal ini mencakup rencana untuk mendorong persaingan yang sehat, memperkuat hak kekayaan intelektual, melindungi konsumen dari bahaya online dan privasi,”keterangan MCMC dikutip SINDOnews dari laman siliconrepublic, Selasa (5/9/2023).

Terinspirasi oleh undang-undang serupa di Australia dan Kanada, MCMC mengatakan kerangka terbarunya akan memastikan “kompensasi yang adil bagi pembuat konten berita”. Australia menjadi pionir dalam bidang ini dua tahun lalu ketika negara tersebut mengesahkan Kode Tawar-menawar Media Berita, yang mengharuskan Meta (saat itu Facebook) dan Google untuk membuat kesepakatan komersial dengan outlet berita untuk menggunakan konten mereka.

Segera setelah diberlakukannya undang-undang tersebut, Facebook memblokir konten media berita Australia agar tidak muncul di platformnya, sebelum akhirnya menemukan jalan tengah. Hal serupa juga terjadi pada Kanada yang mengesahkan Undang-Undang Berita Online pada bulan Juni.

Undang-Undang ini akan mewajibkan platform digital terbesar untuk “menawar secara adil dengan perusahaan berita Kanada mengenai penggunaan konten berita di layanan mereka”. Baik Meta maupun Google keberatan dengan undang-undang tersebut, dan Meta bahkan mulai menghentikan konten berita di platform mereka di negara tersebut.

Baca juga; Pengamat Minta RI Tiru Australia Paksa Facebook dan Google Bayar Konten Berita

Presiden Urusan Global Google, Kent Walker, mengatakan pada saat itu bahwa undang-undang tersebut “masih tidak dapat dijalankan” dan membuat raksasa pencarian tersebut menghadapi “kewajiban finansial yang belum terbayar”.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Meta Lakukan Update...
Meta Lakukan Update untuk Aplikasi Edits
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Mode Desktop Mirip Samsung DeX untuk HP Android
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Google Bayar Rp11 Miliar...
Google Bayar Rp11 Miliar Per Bulan untuk Mengamankan CEO Sundar Pichai
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
Indonesia Lihatlah!...
Indonesia Lihatlah! Gubernur Kalimantan Utara Malu Kebutuhan Pokok Rakyat Bergantung pada Malaysia
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
5 Fakta Mahathir Mohamad,...
5 Fakta Mahathir Mohamad, Eks PM Malaysia Sebut Singapura Diambil Orang China dari Bangsa Melayu
Rekomendasi
Marselino Ferdinan:...
Marselino Ferdinan: Dari Lapangan Hijau Jadi Duta Senyum Sehat Indonesia
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Berita Terkini
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Huawei Kenalkan Sistem...
Huawei Kenalkan Sistem Operasi HarmonyOS PC
Pesawat dari Barang...
Pesawat dari Barang Rongsok Bukti Inovasi Pakistan Tak Bisa Disepelekan
Mark Zuckerberg Tegaskan...
Mark Zuckerberg Tegaskan Era Sosmed Akan segera Berakhir
Temuan Obat Psikedelik...
Temuan Obat Psikedelik di Andes, Bukti Pengunaan Kimia Lebih Tua dari Suku Inca
Nintendo Switch 2 Ditenagai...
Nintendo Switch 2 Ditenagai NVIDIA Tegra T239, Ini Kecanggihannya
Infografis
Daftar Skuad Timnas...
Daftar Skuad Timnas Indonesia Hadapi Australia dan Bahrain
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved