Jejak Kehidupan Purba di Sumedang Berhasil Diekskavasi, Ini Fosil yang Ditemukan
loading...
Fosil purbakala yang ditemukan sejak tahun 2004 di Lembah Cisaar, Desa Jembarwangi, Sumedang. (Foto: Beben HVA)
A
A
A
SUMEDANG - Sejumlah fosil kepurbakalaan yang ditemukan sejak tahun 2004 di Lembah Cisaar, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Sumedang, Jawa Barat, berhasil diekskavasi dan rekontruksi.
Fosil yang ditemukan berupa gading gajah purba bernama latin stegodon trigonocephalus, tempurung kura-kura orlitia s-p, tengkorak dan rahang rusa, rahang badak, gigi buaya muara, fosil kayu, serta jejak kehidupan purba Lembah Cisaar lainnya.
Proses ekskavasi dan rekonstruksi dilakukan Museum Geologi Badan Geologi Kementrian ESDM bersama Dinas Pariwisata Sumedang.
Kepala Museum Geologi Badan Geologi Kementrian ESDM Raden Isnu Hajar Sulistyawan, Sabtu (26/8/2023) mengatakan, semua fosil yang ditemukan disimpan dan dipajang di museum guna kepentingan pelestarian, edukasi maupun manfaat bagi masyarakat dari sektor wisata dan ekonomi.
“Alhamdulillah kami sudah sampai titik ini dapat membantu melakukan konservasi sekaligus pengelolaan yang ditemukan di wilayah ini. Diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya di Desa Jembarwangi, Sumedang, sebagai wahana mendapatkan pendidikan dan pengetahuan tentang kegeologian,” ujarnya.
Lontaran serupa juga disampaikan Kepala Desa Jembarwangi, Fitriani Dewi. Dia berharap penyimpanan fosil-fosil ini di museum dapat dijadikan wahana edukasi. Lebih jauh dia berharap penemuan fosil di Lembah Cisaar bisa mendatangkan manfaat ekonomi untuk warga sekitar.
“Di lapangan masih banyak fosil yang belum direkonstruksi dan masih harus diamankan, dengan adanya museum ini harapan kami bukan hanya untuk wisata edukasi tapi kami harap bisa kembangkan potensi masyarakat dengan pariwisata,” ujarnya.
Keberadaan fosil kepurbakalaan Lembah Cisaar di museum nyatanya menarik minat generasi muda. Secara berbondong-bondong para pelajar datang ke museum untuk menyaksikan dari dekat fosil kepurbakalaan yang ditemukan di Sumedang.
Fosil yang ditemukan berupa gading gajah purba bernama latin stegodon trigonocephalus, tempurung kura-kura orlitia s-p, tengkorak dan rahang rusa, rahang badak, gigi buaya muara, fosil kayu, serta jejak kehidupan purba Lembah Cisaar lainnya.
Proses ekskavasi dan rekonstruksi dilakukan Museum Geologi Badan Geologi Kementrian ESDM bersama Dinas Pariwisata Sumedang.
Kepala Museum Geologi Badan Geologi Kementrian ESDM Raden Isnu Hajar Sulistyawan, Sabtu (26/8/2023) mengatakan, semua fosil yang ditemukan disimpan dan dipajang di museum guna kepentingan pelestarian, edukasi maupun manfaat bagi masyarakat dari sektor wisata dan ekonomi.
“Alhamdulillah kami sudah sampai titik ini dapat membantu melakukan konservasi sekaligus pengelolaan yang ditemukan di wilayah ini. Diharapkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya di Desa Jembarwangi, Sumedang, sebagai wahana mendapatkan pendidikan dan pengetahuan tentang kegeologian,” ujarnya.
Lontaran serupa juga disampaikan Kepala Desa Jembarwangi, Fitriani Dewi. Dia berharap penyimpanan fosil-fosil ini di museum dapat dijadikan wahana edukasi. Lebih jauh dia berharap penemuan fosil di Lembah Cisaar bisa mendatangkan manfaat ekonomi untuk warga sekitar.
“Di lapangan masih banyak fosil yang belum direkonstruksi dan masih harus diamankan, dengan adanya museum ini harapan kami bukan hanya untuk wisata edukasi tapi kami harap bisa kembangkan potensi masyarakat dengan pariwisata,” ujarnya.
Keberadaan fosil kepurbakalaan Lembah Cisaar di museum nyatanya menarik minat generasi muda. Secara berbondong-bondong para pelajar datang ke museum untuk menyaksikan dari dekat fosil kepurbakalaan yang ditemukan di Sumedang.
(msf)
Lihat Juga :
