Kurangi Emisi Karbon, Kapal Kargo Bertenaga Angin Mulai Berlayar
loading...
A
A
A
Dr Simon Bullock, peneliti perkapalan di Tyndall Centre, di University of Manchester mengatakan bahan bakar baru yang lebih bersih akan membutuhkan waktu, jadi harus melakukan segala sesuatunya pada langkah-langkah operasional pada kapal yang ada seperti retrofit kapal dengan layar, layang-layang dan rotor.
"Pada akhirnya kami membutuhkan bahan bakar nol karbon di semua kapal, tetapi sementara itu, sangat penting untuk melakukan setiap perjalanan seefisien mungkin. Kecepatan yang lebih lambat juga merupakan bagian penting dari solusi," kata Simon memaparkan.
Cooper dengan optimis mengatakan bahwa masa depan sayap angin sangat cerah. Dia juga mengakui bahwa dia merasa puas dengan gagasan industri kembali ke asalnya.
Menurutnya, meski para insinyur selalu membenci tren penggunaan tenaga angin, ia bertekad untuk mencoba mengembalikan tren yang lebih baik, walupun harus kembali ke asalnya.
Lihat Juga: Mahasiswi MNC University Ukir Prestasi Gemilang, Raih Medali Emas di Kompetisi Sains Nasional
"Pada akhirnya kami membutuhkan bahan bakar nol karbon di semua kapal, tetapi sementara itu, sangat penting untuk melakukan setiap perjalanan seefisien mungkin. Kecepatan yang lebih lambat juga merupakan bagian penting dari solusi," kata Simon memaparkan.
Cooper dengan optimis mengatakan bahwa masa depan sayap angin sangat cerah. Dia juga mengakui bahwa dia merasa puas dengan gagasan industri kembali ke asalnya.
Menurutnya, meski para insinyur selalu membenci tren penggunaan tenaga angin, ia bertekad untuk mencoba mengembalikan tren yang lebih baik, walupun harus kembali ke asalnya.
Lihat Juga: Mahasiswi MNC University Ukir Prestasi Gemilang, Raih Medali Emas di Kompetisi Sains Nasional
(wbs)