Hasil Penelitian, Menghafal Lirik Lagu Terbukti Bantu Penyembuhan Penyakit Pikun
loading...
Metode mengingat dengan musik dimanfaatkan membantu penyembuhan penderita penyakit pikun. (Foto: IFL Science)
A
A
A
JAKARTA - Menghafal lirik lagu terasa lebih mudah daripada mengingat materi pelajaran. Metode mengingat dengan musik pun dimanfaatkan untuk membantu penyembuhan penderita penyakit pikun (Alzheimer) dan multiple sclerosis untuk mengingat informasi verbal.
Metode ini diperkenalkan oleh Kelly Jakubowski, Associate Professor di Psikologi Musik, Universitas Durham, Inggris.
"Musik memiliki sejarah panjang digunakan sebagai perangkat mnemonik, yaitu untuk membantu mengingat kata-kata dan informasi," katanya dilansir dari IFL Science, Kamis (17/8/2023).
Sebelum munculnya bahasa tertulis, imbuh Jakubowski, musik digunakan untuk mengirimkan cerita dan informasi secara lisan. Misalnya, ketika mengajari anak-anak tentang alfabet, angka, atau hafalan nama 50 negara bagian AS dengan menggunakan lirik bernada.
Jakubowski menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa musik dan kata-kata tampaknya terhubung secara kompleks dalam ingatan.
Pertama, fitur musik sering berfungsi sebagai perancah yang dapat diprediksi untuk membantu mengingat lirik terkait. Misalnya, ritme dan ketukan musik memberi petunjuk berapa lama kata berikutnya dalam suatu urutan. Ini membantu membatasi pilihan kata yang mungkin untuk diingat, misalnya, dengan menandakan bahwa kata tiga suku kata cocok dengan ritme tertentu dalam lagu.
Melodi lagu juga dapat membantu mengelompokkan teks menjadi potongan-potongan yang bermakna. Hal ini memungkinkan untuk mengingat segmen informasi yang lebih lama daripada jika kita harus menghafal setiap kata satu per satu. Lagu juga sering menggunakan perangkat sastra seperti sajak dan aliterasi, yang selanjutnya memudahkan menghafal.
Ketika menyanyikan atau mendengar lagu berkali-kali sebelumnya, lagu ini dapat diakses melalui memori implisit (tidak sadar) manusia.
Menyanyikan lirik lagu yang sangat terkenal adalah salah satu bentuk memori prosedural. Artinya, ini adalah proses yang sangat otomatis seperti mengendarai sepeda alias melakukan sesuatu tanpa terlalu memikirkannya.
Perlu dicatat bahwa tidak semua penelitian sebelumnya menemukan bahwa musik memfasilitasi memori untuk lirik terkait. Misalnya, saat pertama kali bertemu dengan lagu baru, menghafal melodi dan lirik terkait lebih sulit daripada hanya menghafal liriknya. Ini masuk akal, mengingat banyak tugas yang terlibat. Namun, setelah mengatasi rintangan awal ini dan terpapar lagu beberapa kali, efek yang lebih menguntungkan tampaknya muncul.
Begitu melodi sudah dikenal, lirik yang terkait umumnya lebih mudah diingat daripada jika Anda mencoba menghafal lirik ini tanpa nada di belakangnya. Penelitian di bidang ini juga diterapkan untuk membantu orang dengan berbagai gangguan neurodegeneratif.
Metode ini diperkenalkan oleh Kelly Jakubowski, Associate Professor di Psikologi Musik, Universitas Durham, Inggris.
"Musik memiliki sejarah panjang digunakan sebagai perangkat mnemonik, yaitu untuk membantu mengingat kata-kata dan informasi," katanya dilansir dari IFL Science, Kamis (17/8/2023).
Sebelum munculnya bahasa tertulis, imbuh Jakubowski, musik digunakan untuk mengirimkan cerita dan informasi secara lisan. Misalnya, ketika mengajari anak-anak tentang alfabet, angka, atau hafalan nama 50 negara bagian AS dengan menggunakan lirik bernada.
Jakubowski menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa musik dan kata-kata tampaknya terhubung secara kompleks dalam ingatan.
Pertama, fitur musik sering berfungsi sebagai perancah yang dapat diprediksi untuk membantu mengingat lirik terkait. Misalnya, ritme dan ketukan musik memberi petunjuk berapa lama kata berikutnya dalam suatu urutan. Ini membantu membatasi pilihan kata yang mungkin untuk diingat, misalnya, dengan menandakan bahwa kata tiga suku kata cocok dengan ritme tertentu dalam lagu.
Melodi lagu juga dapat membantu mengelompokkan teks menjadi potongan-potongan yang bermakna. Hal ini memungkinkan untuk mengingat segmen informasi yang lebih lama daripada jika kita harus menghafal setiap kata satu per satu. Lagu juga sering menggunakan perangkat sastra seperti sajak dan aliterasi, yang selanjutnya memudahkan menghafal.
Ketika menyanyikan atau mendengar lagu berkali-kali sebelumnya, lagu ini dapat diakses melalui memori implisit (tidak sadar) manusia.
Menyanyikan lirik lagu yang sangat terkenal adalah salah satu bentuk memori prosedural. Artinya, ini adalah proses yang sangat otomatis seperti mengendarai sepeda alias melakukan sesuatu tanpa terlalu memikirkannya.
Baca Juga :
Penting Deteksi Dini dan Kenali Gejala Pikun
Perlu dicatat bahwa tidak semua penelitian sebelumnya menemukan bahwa musik memfasilitasi memori untuk lirik terkait. Misalnya, saat pertama kali bertemu dengan lagu baru, menghafal melodi dan lirik terkait lebih sulit daripada hanya menghafal liriknya. Ini masuk akal, mengingat banyak tugas yang terlibat. Namun, setelah mengatasi rintangan awal ini dan terpapar lagu beberapa kali, efek yang lebih menguntungkan tampaknya muncul.
Begitu melodi sudah dikenal, lirik yang terkait umumnya lebih mudah diingat daripada jika Anda mencoba menghafal lirik ini tanpa nada di belakangnya. Penelitian di bidang ini juga diterapkan untuk membantu orang dengan berbagai gangguan neurodegeneratif.
(msf)
Lihat Juga :
