Ganggu Belajar Siswa, UNESCO Ingin Larang Penggunaan Smartphone di Lingkungan Sekolah
loading...
A
A
A
JAKARTA - UNESCO menilai penggunaan smartphone di lingkungan sekolah dapat mengganggu siswa selama proses pembelajaran. Organisasi internasional di bidang pendidikan, pengetahuan, dan budaya itu pun ingin mencanangkan larangan penggunaan smartphone di lingkungan sekolah.
Sebagaimana dihimpun dari Techradar, Kamis (27/7/2023), UNESCO menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk mengatur penggunaannya. UNESCO beralasan penggunaan smartphone secara berlebihan justru akan merusak anak.
“Revolusi digital memiliki potensi yang tak terukur, tetapi perhatian yang sama harus diberikan pada cara penggunaannya dalam pendidikan. Menggunaannya harus untuk meningkatkan pengalaman belajar dan untuk kesejahteraan siswa dan guru, bukan untuk merugikan mereka.," kata Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.
UNESCO pada dasarnya menuduh kebanyakan negara tidak mengutamakan pelajar, dan melakukan sangat sedikit upaya untuk mengatur aspek penting dari masyarakat. UNESCO mengatakan hanya kurang dari seperempat negara yang sudah mengaturnya.
UNESCO menyebut mengajari anak-anak cara menggunakan teknologi secara bertanggung jawab juga harus menjadi bagian dari pengalaman belajar mereka. Anak-anak wajib bersikap bijak dalam penggunaan smartphone.
“Kita perlu mengajari anak-anak untuk hidup dengan dan tanpa teknologi, untuk mengambil apa yang mereka butuhkan dari banyaknya informasi dan mengabaikan apa yang tidak perlu," kata Manos Antoninins, Direktur of The Report.
Untuk diketahui, penggunaan smartphone yang berlebihan di antara populasi yang lebih muda adalah masalah yang jauh lebih luas. Bahkan beberapa peneliti mengklaim rentang kemampuan fokus anak-anak menjadi menurun.
Banyak yang menjadi tidak stabil secara emosional, dan jika dibiarkan tanpa smartphone untuk waktu yang lama. Beberapa anak bahkan ada yang berpikir untuk bunuh diri.
Sebagaimana dihimpun dari Techradar, Kamis (27/7/2023), UNESCO menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk mengatur penggunaannya. UNESCO beralasan penggunaan smartphone secara berlebihan justru akan merusak anak.
“Revolusi digital memiliki potensi yang tak terukur, tetapi perhatian yang sama harus diberikan pada cara penggunaannya dalam pendidikan. Menggunaannya harus untuk meningkatkan pengalaman belajar dan untuk kesejahteraan siswa dan guru, bukan untuk merugikan mereka.," kata Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.
UNESCO pada dasarnya menuduh kebanyakan negara tidak mengutamakan pelajar, dan melakukan sangat sedikit upaya untuk mengatur aspek penting dari masyarakat. UNESCO mengatakan hanya kurang dari seperempat negara yang sudah mengaturnya.
UNESCO menyebut mengajari anak-anak cara menggunakan teknologi secara bertanggung jawab juga harus menjadi bagian dari pengalaman belajar mereka. Anak-anak wajib bersikap bijak dalam penggunaan smartphone.
“Kita perlu mengajari anak-anak untuk hidup dengan dan tanpa teknologi, untuk mengambil apa yang mereka butuhkan dari banyaknya informasi dan mengabaikan apa yang tidak perlu," kata Manos Antoninins, Direktur of The Report.
Untuk diketahui, penggunaan smartphone yang berlebihan di antara populasi yang lebih muda adalah masalah yang jauh lebih luas. Bahkan beberapa peneliti mengklaim rentang kemampuan fokus anak-anak menjadi menurun.
Banyak yang menjadi tidak stabil secara emosional, dan jika dibiarkan tanpa smartphone untuk waktu yang lama. Beberapa anak bahkan ada yang berpikir untuk bunuh diri.
(wib)