Lapisan Permafrost Siberia Terus Mencair, Gerbang ke Dunia Bawah Makin Lebar

Rabu, 26 Juli 2023 - 08:24 WIB
loading...
Lapisan Permafrost Siberia...
Rekaman drone yang baru dirilis menegaskan bahwa kawah Batagay di Siberia terus bertambah besar dan lebar akibat depresi permafrost atau mencairnya lapisan tanah beku terbesar di dunia. Foto/Live Science
A A A
MOSKOW - Rekaman drone yang baru dirilis menegaskan bahwa kawah Batagay di Siberia terus bertambah besar dan lebar. Kondisi ini akibat dampak depresi permafrost atau mencairnya lapisan tanah beku terbesar di dunia.

Rekaman tersebut, yang dirilis pada 12 Juli 2023, menunjukkan pemandangan luas dari kawah Batagay (dieja Bagatayka dan Batagaika). Menurut laporan Ruptly.tv, lebar permafrost yang dijuluki pintu gerbang ke dunia bawah di Siberia ini bertambah sekitar 0,8 kilometer persegi atau setara dengan luas sekitar 145 lapangan sepak bola

Bekas luka yang dalam dan membelah hutan Siberia timur kemungkinan besar dipicu oleh penggundulan hutan selama tahun 1940-an. Kondisi ini menyebabkan erosi, yang kemudian memperburuk pencairan permafrost musiman dan menciptakan "megaslump" atau kawah besar di tanah.



Apalagi permafrost di wilayah ini terdiri dari 80% es, sejumlah besar sedimen yang mencair di lereng bukit runtuh. Keadaan ini mengungkapkan apa yang tampak seperti luka raksasa yang membelah lanskap di Republik Sakha Rusia.

Bukan hanya pantaua drone yang menunjukkan kawah Batagay terus membesar. Selama bertahun-tahun, citra satelit juga mengonfirmasi bahwa megaslump telah bertambah besar. Saat daratan menyusut, mengungkap puluhan ribu tahun sisa-sisa fosil beku dari zaman Pleistosen Tengah, yang berakhir 126.000 tahun lalu.
Lapisan Permafrost Siberia Terus Mencair, Gerbang ke Dunia Bawah Makin Lebar


“Ini adalah sesuatu yang sangat langka. Ini adalah objek alam yang unik, yang memungkinkan kita untuk melihat sejarah Bumi selama setengah juta tahun yang terawetkan dalam permafrost,” kata Alexey Lupachev, peneliti senior di Institut Masalah Fisikokimia dan Biologi Ilmu Tanah di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, kepada Ruptly.tv dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (26/7/2023).

Dalam sebuah penelitian, pencairan memungkinkan para ilmuwan untuk mengakses daging bison yang telah dibekukan selama kira-kira 8.000 tahun. Penemuan ini memberi para peneliti wawasan baru tentang hewan dan tumbuhan yang pernah menghuni wilayah tersebut.



Para ilmuwan tidak yakin seberapa cepat kawah itu mengembang. Namun, penduduk setempat mengklaim bahwa dalam beberapa tahun terakhir, telah tumbuh antara 20 dan 30 meter di titik-titik tertentu.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)