3 Fakta Pegunungan Kaukasus, Tempat yang Diduga Menjadi Tembok Pengurung Yajuj Majuj

Jum'at, 21 Juli 2023 - 19:23 WIB
loading...
3 Fakta Pegunungan Kaukasus,...
3 Fakta Pegunungan Kaukasus. FOTO/ LIVE SCIENSE
A A A
MOSCOW - Terdapat sejumlah fakta pegunungan Kaukasus yang menarik untuk diketahui. Pada riwayatnya, tak jarang wilayah ini diduga sebagai tempat mengurung bangsa barbar Yajuj Majuj.

BACA JUGA - Shgir Idol Simpan Rahasia Bangsa Raksasa Yajuj dan Majuj di Rusia?

Sekadar informasi, Yajuj majuj dikenal sebagai sebuah bangsa barbar yang banyak melakukan kerusakan dan teror di bumi. Atas tindakannya ini, pada akhirnya mereka dikisahkan telah dikurung di tembok yang tinggi dan kokoh.

Seiring waktu, cukup banyak orang yang menerka lokasi dari tembok untuk mengurung Yajuj Majuj itu. Dari sekian pendapat, salah satu di antaranya merujuk pada pegunungan Kaukasus. Benarkah demikian?

Fakta Pegunungan Kaukasus

1. Apa itu Pegunungan Kaukasus?


Pegunungan Kaukasus merupakan rangkaian pegunungan yang berada di persimpangan Asia dan Eropa. Adapun letaknya sendiri membentang di antara Laut Hitam dan Kaspia.

Secara geologis, kawasan ini masuk dalam sistem Alpide yang membentang dari tenggara Eropa hingga Asia serta dianggap sebagai perbatasan antara dua benua. Lebih lanjut, pegunungan Kaukasus memiliki puncak tertinggi di Gunung Elbrus dengan ketinggian mencapai 18.510 kaki.

Mengutip Russia Beyond, pegunungan Kaukasus juga dikenal sebagai kawasan multietnis. Tak hanya dalam kepercayaan, namun juga termasuk bahasa hingga tradisi masyarakat sekitarnya.

Hal ini cukup masuk akal mengingat letaknya yang berada di persimpangan Benua Asia dan Eropa. Meski demikian, orang-orang Kaukasus tetap bisa hidup berdampingan bersama perbedaan yang beragam tersebut.

2. Sejarah Nama Kaukasus


Pada riwayat namanya, ‘Kaukasus’ disebut sebagai bentuk Latin dari ‘Kaukasos’. Mengutip Britannica, kata ini digunakan oleh ahli geografi dan sejarawan Yunani kuno.

Dalam mitologi Yunan, pegunungan Kaukasos dianggap sebagai tempat hukuman bagi Prometheus. Alkisah, dulunya dia kesal terhadap Dewa Zeus karena terus-terusan membiarkan penderitaan manusia.

Pada akhirnya, dia mengambil api abadi milik Zeus dan membagikannya kepada manusia. Namun, atas perbuatannya ini Prometheus diberi hukuman dan dirantai pada sebuah pilar di pegunungan Kaukasus.

3. Dikaitkan dengan Tembok Yajuj Majuj


Salah satu hal menarik dari pegunungan Kaukasus adalah bentuknya yang mirip tembok besar dan kokoh. Dengan ketinggian lebih dari lima ribu kaki, kawasan ini membentang antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Kemudian, keunikan lain yang dimiliki pegunungan ini adalah secara historis hanya mempunyai satu jalur masuk alami, yaitu lembah sempit dengan dinding yang sangat tinggi di kedua sisinya. Tak jarang, dengan bentuknya ini banyak orang menduganya sebagai tembok yang mengurung Yajuj Majuj.

Untuk diketahui, Yajuj Majuj terkenal sebagai bangsa barbar yang sebelumnya telah banyak melakukan kerusakan di bumi. Pada kisahnya, saat berhadapan dengan Raja Zulkarnain, mereka akhirnya berhasil dikurung di sebuah tembok kokoh yang terbuat dari besi dan tembaga. Menurut agama Islam, kelak menjelang hari kiamat tiba, Yajuj Majuj akan terbebas dan sekali lagi melakukan kerusakan di muka bumi.

Seiring waktu, cukup banyak orang yang berteori tentang tembok yang digunakan untuk mengurung kaum barbar ini. Dalam hal ini, salah satu yang cukup populer adalah pegunungan Kaukasus.

Kondisi alam yang dimiliki pegunungan Kaukasus adalah daerah sempit dan curam yang membentang luas. Pada salah satu bagiannya, terdapat sebuah timbunan besar yang menyerupai dinding.

Bendungan mirip tembok ini terletak di antara dua bukit Darial yang sempit bernama Lorong Dariel atau Dariel Pass. Letak ketinggian Dariel Pass ini diperkirakan mencapai 1.024 meter di atas permukaan laut dan cukup dekat dengan Sungai Terek.

Melihat karakteristik yang dimiliki, cukup banyak teori yang menyebutkan pegunungan Kaukasus ini sebagai tembok yang mengurung Yajuj Majuj.

Itulah sejumlah fakta terkait pegunungan Kaukasus yang sering diduga menjadi tempat mengurung bangsa Yajuj Majuj.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tertua di Dunia, Seni...
Tertua di Dunia, Seni Lukis Sulawesi Diklaim Dibuat oleh Nenek Moyang Manusia
Struktur Raksasa di...
Struktur Raksasa di Mars Jadi PR Besar Astronom untuk Mengungkapnya
Ini Penyebab Lautan...
Ini Penyebab Lautan Pertama di Bumi Tidak Berwarna Biru
Tanggal Datangnya Kiamat...
Tanggal Datangnya Kiamat Resmi Ditentukan Berdasarkan Hitungan Ilmuwan Belanda
Bumi Miring 31,5 Inci,...
Bumi Miring 31,5 Inci, Ilmuwan Sebut Akibat Aktivitas Manusia
Peran Penting Sungai...
Peran Penting Sungai Nil dalam Kejayaan Kerajaan Firaun Terungkap
5 Hewan yang Namanya...
5 Hewan yang Namanya Diabadikan dalam Surat-surat Al-Qur'an, Apa Saja?
7 Kiat untuk Meningkatkan...
7 Kiat untuk Meningkatkan Hubungan Anda dengan Al Quran
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Rekomendasi
PP ‘Aisyiyah Kembangkan...
PP ‘Aisyiyah Kembangkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah
Nama Budi Arie Setiadi...
Nama Budi Arie Setiadi Disebut Dalam Dakwaan Judi Online, Budi Kuntoro: Framing Jahat
KAI Dalami Penyebab...
KAI Dalami Penyebab Kecelakaan KA Malioboro Ekspres Tewaskan 4 Orang di Magetan
Berita Terkini
Tertua di Dunia, Seni...
Tertua di Dunia, Seni Lukis Sulawesi Diklaim Dibuat oleh Nenek Moyang Manusia
Babak Baru Inovasi LG...
Babak Baru Inovasi LG di Indonesia: Ketika Kecerdasan Buatan Merajai Produk Premium
Bye-Bye Qualcomm? Xiaomi...
Bye-Bye Qualcomm? Xiaomi Lahirkan Chip Monster XRING 01 setelah 10 Tahun Bertapa di Lab!
Struktur Raksasa di...
Struktur Raksasa di Mars Jadi PR Besar Astronom untuk Mengungkapnya
Ini Penyebab Lautan...
Ini Penyebab Lautan Pertama di Bumi Tidak Berwarna Biru
ByteDance Bertekad Kalahkan...
ByteDance Bertekad Kalahkan Meta Tahun 2025
Infografis
25 Drone Kamikaze yang...
25 Drone Kamikaze yang Dioperasikan India Ditembak Jatuh Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved