Kebutuhan Gaya Hidup Digital Picu Penambahan Volume Data Center

Selasa, 25 Juli 2023 - 14:39 WIB
loading...
Kebutuhan Gaya Hidup Digital Picu Penambahan Volume  Data Center
• Solusi lengkap dari Schneider Electric targetkan pasar emerging data center Indonesia seiring tumbuhnya gaya hidup digital, bangunan dan industri cerdas yang terus meningkat. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pasar data center Indonesia terus mengalami peningkatan permintaan volume dan kualitas layanan dari pelanggan seiring dengan tumbuhnya gaya hidup digital, bangunan dan industri cerdas dengan kendali jarak jauh berbasis internet.

BACA JUGA - Google Data Center : Tempat Seluruh 'Aibmu' Tersimpan

Volume diharapkan tumbuh dari USD 2,06 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 3,98 miliar pada tahun 2028, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 14,09% selama periode perkiraan 2023-2028 (Data Center Indonesia).

Menjawab pesatnya pertumbuhan dan permintaan layanan data center pada pasar emerging Indonesia, Schneider Electric Indonesia menawarkan solusi data center dalam dua pilihan arsitektur: hibrid dan edge untuk hub regional atau lokal.

Diharapkan dengan kedua pilihan tersebut, kebutuhan data center dapat dipenuhi secara paralel pada skala kecil hingga besar, agar layanan data yang penting untuk entitas bisnis, komersial, dan individu dapat dikelola dengan aman dan efisien.

“Solusi data center komprehensif yang ditawarkan Schneider Electric akan membantu entitas bisnis, komersial, maupun individu untuk memenuhi naiknya permintaan volume dan layanan beragam kebutuhan pengelolaan infrastruktur TI dan pemrosesan data,” ujar Yana Haikal, Business Vice President, Secure Power Division, Energy Management Business Schneider Electric dalam keterangan persnya di Jakarta Selasa (25/7/2023).

Data center harus memiliki kemampuan untuk memenuhi melonjaknya permintaan kebutuhan gaya hidup digital, bangunan dan industri cerdas yang dapat dikendalikan dari jarak jauh berbasis komputasi awan.

Permintaan tersebut mendorong arsitektur data center hibrid dari edge yang terpusat, regional, dan lokal yang dikendalikan oleh perangkat lunak Data Center Infrastructure Management (DCIM) atau manajemen infrastruktur data center.

Data center hibrid adalah kombinasi dari layanan lokal, cloud pribadi, dan cloud publik. Edge computing mengacu pada praktik pemrosesan data di dekat sumber data, daripada mengirimkannya ke lokasi pusat untuk diproses. Baik data center hibrid maupun edge computing dapat memperoleh manfaat dari penggunaan perangkat lunak DCIM.

Sementara itu, Hendra Suryakusuma, Ketua Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) mengatakan: Semakin meningkatnya kehadiran industri, perusahaan, dan start up digital, migrasi ke komputasi awan, ekspansi e-commerce, dan teknologi berbasis data lainnya, data center telah menjadi infrastruktur yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“IDPRO melihat bahwa yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana keberlanjutan usaha dapat dicapai melalui manajemen energi berbasis inovasi, standar tertinggi, dan kolaborasi yang erat dengan pemangku kepentingan terkait agar data center yang ada berfungsi dengan efisien dan maksimal.” tutup Hendra.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)