NASA Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Memprediksi Kiamat

Minggu, 04 Juni 2023 - 13:30 WIB
loading...
NASA Gunakan Kecerdasan...
NASA menggunakan teknologi AI untuk memperkirakan berbagai potensi ancaman badai surya ke Bumi. FOTO/ OPENART
A A A
NEW YORK - Kiamat hingga menjadi momok menakutkan, para ilmuwan bahkan mulai menganalisa fenomena alam yang akan menghancurkan Bumi tersebut.

BACA JUGA - Tanda Kiamat seperti di Laut Pasifik Muncul di Alaska

NASA memanfaatkan kecerdasan buatan memprediksi kiamat di Bumi yang akan terjadi akibat badai Matahari yang menghantam Bumi.

Seperti dilansir dari Science Alert, menggunakan teknologi AI untuk memperkirakan berbagai potensi ancaman badai surya ke Bumi. Hasil perhitungan NASA, manusia di sebuah wilayah Bumi hanya punya waktu 30 lambat untuk bersiap.

Menurut model NASA, 30 menit adalah perbedaan kecepatan cahaya dan waktu yang dibutuhkan oleh material yang terlontar dari Matahari sampai di permukaan Bumi. Sekitar 35 tahun yang lalu, misalnya, badai Matahari membuat kota Quebec di Kanada mati listrik selama berjam-jam.

Fenomena yang lebih dahsyat pernah terjadi di Carrington, Inggris - yang terkenal sebagai tempat latihan klub sepak bola Manchester United - sekitar 150 tahun yang lalu.

Jika peristiwa di Carrington terjadi pada era modern, infrastruktur listrik dan komunikasi bisa hancur lebur.

Bahaya solar flare sudah lama diketahui oleh ilmuwan. Mereka menggunakan acuan dampak suar surya ke planet lain dan melakukan pengamatan menggunakan berbagai satelit seperti ACE, Wind, IMP-8, dan Geotail.

Namun, dengan AI, kita bisa memperkirakan apa yang terjadi jika suar surya langsung menghantam Bumi.

Selain memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suar surya menghantam Bumi, peneliti NASA juga menyusun prediksi dampak yang akan ditimbulkan oleh material Matahari ke penghuni Bumi.

Nama model yang digunakan oleh peneliti NASA adalah DAGGER yang artinya belati.

Teknologi saat ini membuat prediksi bisa makin cepat sehingga bisa meramal arah dan tingkat keparahan dampak badai matahari hanya dalam hitungan detik. AI juga mampu membuat prediksi baru setiap menit.

Algoritma sebelumnya, karena keterbatasan daya komputasi, membutuhkan waktu sangat panjang. Saking panjangnya, prediksi jadi sia-sia karena suar Matahari telanjur menghantam Bumi.

DAGGER juga cukup "sakti" karena mampu memprediksi lokasi di Bumi yang akan terimbas langsung oleh badai surya.

Para ilmuwan menemukan fenomena langka pada Matahari yang mengeluarkan gelombang aneh dan bergerak 3 kali lebih cepat dari gelombang plasma serupa. Para ilmuwan belum bisa menjelaskan kejadian ini karena tidak ada data yang cocok untuk menerangkan fenomena ini.

Para astronom menemukan gelombang ini terdiri dari pusaran plasma di dalam matahari dan tiga kali lebih cepat daripada gelombang serupa. Para ilmuwan belum dapat menjelaskan mengapa gelombang ini bergerak lebih cepat.

Jenis gelombang aneh telah ditemukan yang bergerak mundur melalui plasma yang membentuk Matahari. Dari tiga mekanisme teori yang mungkin untuk menjelaskan gelombang ini, tidak ada yang cocok dengan data, sehingga tetap menjadi misteri.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Makhluk Ini Kembali...
Makhluk Ini Kembali Lagi setelah 17 Tahun Menghilang
5 Fakta Singa Putih,...
5 Fakta Singa Putih, Salah Satunya jadi Simbol Budaya dan Spiritualitas
Melampaui Zamannya,...
Melampaui Zamannya, Bukti Kecanggihan Teknologi Antariksa Zaman Firaun Terungkap
Spesies Dinosaurus Misterius...
Spesies Dinosaurus Misterius Terdeteksi lewat Fosil Cakarl Besar
Fenomena Alam Pemicu...
Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari Terdeteksi
Satelit Kubus Milik...
Satelit Kubus Milik Korea Selatan Bakal Ramaikan Misi Artemis
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Cara Pasang GPS di Mobil...
Cara Pasang GPS di Mobil Avanza dengan 3 Langkah Mudah
Eksperimen Science,...
Eksperimen Science, Strategi Efektif Ciptakan Generasi Kreatif di Era Globalisasi
Rekomendasi
Kasus Dugaan Korupsi...
Kasus Dugaan Korupsi Sritex, Kejagung Periksa Saksi dari Bank BUMD
Kisah Pembunuhan Ken...
Kisah Pembunuhan Ken Arok di Meja Makan yang Menggegerkan Tumapel
Dunia Sedang Tidak Baik-baik...
Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Kenapa Kecanduan Global pada Brand Mewah Terus Meningkat?
Berita Terkini
Jepang Ciptakan Drone...
Jepang Ciptakan Drone yang Bisa Mengarahkan Sambaran Petir
Cara Pakai Aplikasi...
Cara Pakai Aplikasi Deteksi Produk Israel, Mudah Banget!
5 Fakta Singa Putih,...
5 Fakta Singa Putih, Salah Satunya jadi Simbol Budaya dan Spiritualitas
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Mode Desktop Mirip Samsung DeX untuk HP Android
Melampaui Zamannya,...
Melampaui Zamannya, Bukti Kecanggihan Teknologi Antariksa Zaman Firaun Terungkap
AS Kembali Perpanjang...
AS Kembali Perpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Infografis
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved