Ledakan Matahari Picu Badai Geomagnetik, Ganggu Jaringan Listrik di Bumi
loading...
Ilustrasi matahari. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Ledakan besar matahari, pada Minggu lalu membuat badai geomagnetik. Badai ini berdampak langsung pada Bumi, seperti mempengaruhi jaringan listrik dan operasi satelit.
Dilansir dari DNA India, Flare matahari pada 7 Mei langsung mengarah ke Bumi. Flare matahari telah menyebabkan gangguan pada jaringan listrik dan operasi satelit.
"Ejeksi massa koronal (CME) yang terkait dengan suar surya yang dipancarkan oleh matahari langsung ke Bumi diperkirakan akan menyerang, pada Rabu 10 Mei," tulis laman itu, mengutip Space, Rabu (10/5/2023).
Ledakan itu disebut juga potensi untuk memicu badai geomagnetik sedang, hingga berat di Bumi.
Sesuai dengan Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa Laut dan Administrasi Samudra Nasional (SWPC), ada peluang 55 persen untuk pemadaman radio kecil, dan peluang 20 persen dari pemadaman besar-besaran pada ledakan.
"NOAA memperkirakan 95 persen peluang badai radiasi matahari, pada 9 Mei diikuti oleh 50 persen peluang pada 10 Mei dan 20 persen pada 11 Mei. Badai geomagnetik G1 diperkirakan selama tiga hari," jelasnya.
Terlepas dari kemungkinan pemadaman radio, badai geomagnetik G1 dapat menyebabkan fluktuasi jaringan listrik yang lemah dan kemungkinan dampak kecil pada operasi satelit.
"Itu juga bisa berdampak pada hewan dan burung yang bermigrasi," pungkasnya.
Dilansir dari DNA India, Flare matahari pada 7 Mei langsung mengarah ke Bumi. Flare matahari telah menyebabkan gangguan pada jaringan listrik dan operasi satelit.
"Ejeksi massa koronal (CME) yang terkait dengan suar surya yang dipancarkan oleh matahari langsung ke Bumi diperkirakan akan menyerang, pada Rabu 10 Mei," tulis laman itu, mengutip Space, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga :
Badai Matahari Menghantam selama Akhir Pekan
Ledakan itu disebut juga potensi untuk memicu badai geomagnetik sedang, hingga berat di Bumi.
Sesuai dengan Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa Laut dan Administrasi Samudra Nasional (SWPC), ada peluang 55 persen untuk pemadaman radio kecil, dan peluang 20 persen dari pemadaman besar-besaran pada ledakan.
"NOAA memperkirakan 95 persen peluang badai radiasi matahari, pada 9 Mei diikuti oleh 50 persen peluang pada 10 Mei dan 20 persen pada 11 Mei. Badai geomagnetik G1 diperkirakan selama tiga hari," jelasnya.
Terlepas dari kemungkinan pemadaman radio, badai geomagnetik G1 dapat menyebabkan fluktuasi jaringan listrik yang lemah dan kemungkinan dampak kecil pada operasi satelit.
"Itu juga bisa berdampak pada hewan dan burung yang bermigrasi," pungkasnya.
(san)
Lihat Juga :
