Astronom Sebut Manusia Terancam Tertimpa Puing-puing Pesawat Antariksa
loading...
Sampah puing-puing roket antariksa mengancam keselamatan manusia di bumi. FOTO/ EARTH
A
A
A
WASHINGTON - Sekelompok astronom memperingatkan kemungkinan puing-puing dari pesawat luar angkasa atau roket pendorong jatuh ke bumi, yang dapat menimpa manusia dan menyebabkan kematian.
BACA JUGA - Amerika Serikat Luncurkan Proyek Orbital Prime untuk Bersihkan Sampah Antariksa
Seperti dilansir dari Daily Mail, kelompok tersebut mengklaim bahwa kemungkinan insiden tersebut terjadi hanya sekitar 10 persen dalam dekade berikutnya.
Pekan lalu, satelit National Space and Aeronautics Administration (NASA) jatuh kembali ke bumi di tengah risiko satu dari 2.500 menabrak dan melukai orang.
Pesawat ruang angkasa itu jatuh tanpa membahayakan di Gurun Sahara, di suatu tempat antara Sudan dan Mesir.
Namun, insiden tersebut menyoroti risiko puing-puing luar angkasa dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Badan Antariksa Eropa memperkirakan bahwa lebih dari 10.800 ton puing-puing luar angkasa saat ini mengorbit bumi.
Mereka mengatakan jumlahnya termasuk 130 juta objek termasuk roket sembilan ton Rusia, satelit mata-mata Perang Dingin dan pesawat luar angkasa Hubble yang ikonik.
Sementara itu, rekan teknis senior di perusahaan pemantauan satelit dan deteksi pelanggaran LeoLabs, Darren McKnight mengatakan, di antara beberapa objek besar yang paling mengkhawatirkan adalah roket pendorong Rusia yang diluncurkan antara tahun 1992 dan 2001.
“Ini termasuk 18 contoh pesawat ruang angkasa seberat sembilan ton, bagian atas roket Zenit Rusia yang saat ini melayang setinggi sekitar 840 kilometer (km),''
"Benda itu seperti bus sekolah besar tanpa pengemudi dan rem," ujarnya.
Namun, jelasnya, kabar baiknya adalah pada ketinggian itu, dibutuhkan waktu beberapa abad agar puing-puing itu jatuh kembali ke bumi.
BACA JUGA - Amerika Serikat Luncurkan Proyek Orbital Prime untuk Bersihkan Sampah Antariksa
Seperti dilansir dari Daily Mail, kelompok tersebut mengklaim bahwa kemungkinan insiden tersebut terjadi hanya sekitar 10 persen dalam dekade berikutnya.
Pekan lalu, satelit National Space and Aeronautics Administration (NASA) jatuh kembali ke bumi di tengah risiko satu dari 2.500 menabrak dan melukai orang.
Pesawat ruang angkasa itu jatuh tanpa membahayakan di Gurun Sahara, di suatu tempat antara Sudan dan Mesir.
Namun, insiden tersebut menyoroti risiko puing-puing luar angkasa dalam kehidupan sehari-hari manusia.
Badan Antariksa Eropa memperkirakan bahwa lebih dari 10.800 ton puing-puing luar angkasa saat ini mengorbit bumi.
Mereka mengatakan jumlahnya termasuk 130 juta objek termasuk roket sembilan ton Rusia, satelit mata-mata Perang Dingin dan pesawat luar angkasa Hubble yang ikonik.
Sementara itu, rekan teknis senior di perusahaan pemantauan satelit dan deteksi pelanggaran LeoLabs, Darren McKnight mengatakan, di antara beberapa objek besar yang paling mengkhawatirkan adalah roket pendorong Rusia yang diluncurkan antara tahun 1992 dan 2001.
“Ini termasuk 18 contoh pesawat ruang angkasa seberat sembilan ton, bagian atas roket Zenit Rusia yang saat ini melayang setinggi sekitar 840 kilometer (km),''
"Benda itu seperti bus sekolah besar tanpa pengemudi dan rem," ujarnya.
Namun, jelasnya, kabar baiknya adalah pada ketinggian itu, dibutuhkan waktu beberapa abad agar puing-puing itu jatuh kembali ke bumi.
(wbs)
Lihat Juga :
