Ikuti Jejak WeChat, Elon Musk Gabungkan Twitter dengan X Corp
loading...
Ilustrasi Twitter. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Elon Musk menggabungkan Twitter dengan X Corp. Penggabungan ini diduga menjadi langkah awal Musk, untuk mengubah situs microblogging itu menjadi aplikasi segalanya, seperti WeChat China.
Dilansir The Nasional, penggabungan ini telah disinggung oleh Musk jauh hari sebelumnya. Dia mengatakan, upaya itu sebagai X atau aplikasi segalanya, mirip dengan WeChat.
"Pertama kali dirilis tahun 2011, WeChat adalah aplikasi super yang dimiliki oleh perusahaan teknologi Tencent Holdings yang berkantor pusat di Shenzhen," tulis laman itu, dikutip Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Bos OpenAI: ChatGPT Teknologi Keren tapi Menakutkan
WeChat merupakan aplikasi pesan instan dan pembayaran yang digunakan oleh lebih dari 1 miliar orang.
Musk, yang memiliki lebih dari 134,4 juta pengikut di Twitter, adalah pemilik asli domain X com. Itu adalah nama perusahaan pembayaran online yang dia mulai dan akhirnya bergabung dengan PayPal.
"Namun, dia membeli kembali domain tersebut pada tahun 2017 dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Musk lalu membeli Twitter seharga USD44 miliar pada bulan Oktober," ungkapnya.
Di tangan Musk, dia diduga memanipulasi algoritma Twitter untuk meningkatkan jangkauan tweet-nya sendiri pada bulan Februari. Dengan begitu, tweet-nya akan mendapatkan daya tarik dan banjir pesanan.
Dilansir The Nasional, penggabungan ini telah disinggung oleh Musk jauh hari sebelumnya. Dia mengatakan, upaya itu sebagai X atau aplikasi segalanya, mirip dengan WeChat.
"Pertama kali dirilis tahun 2011, WeChat adalah aplikasi super yang dimiliki oleh perusahaan teknologi Tencent Holdings yang berkantor pusat di Shenzhen," tulis laman itu, dikutip Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Bos OpenAI: ChatGPT Teknologi Keren tapi Menakutkan
WeChat merupakan aplikasi pesan instan dan pembayaran yang digunakan oleh lebih dari 1 miliar orang.
Musk, yang memiliki lebih dari 134,4 juta pengikut di Twitter, adalah pemilik asli domain X com. Itu adalah nama perusahaan pembayaran online yang dia mulai dan akhirnya bergabung dengan PayPal.
"Namun, dia membeli kembali domain tersebut pada tahun 2017 dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Musk lalu membeli Twitter seharga USD44 miliar pada bulan Oktober," ungkapnya.
Di tangan Musk, dia diduga memanipulasi algoritma Twitter untuk meningkatkan jangkauan tweet-nya sendiri pada bulan Februari. Dengan begitu, tweet-nya akan mendapatkan daya tarik dan banjir pesanan.
(san)
Lihat Juga :
