Astra Tech Luncurkan ChatGPT Pertama di Timur Tengah dan Afrika
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan investasi teknologi yang berbasis di Dubai, Astra Tech, meluncurkan Arabic ChatGPT pertama di Timur Tengah dan Afrika. Peluncuran ini bekerjasama dengan Abu Dhabi G42.
Dilansir The Nasional, peluncuran ini juga bekerja sama dengan Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI), dan chatbot terintegrasi ke dalam aplikasi Botim Astra.
"Ini akan memberikan akses ke layanan melalui perdagangan percakapan," tulis laman itu, dikutip Rabu (12/4/2023).
Platform ini akan melayani semua layanan Botim, dan memastikan informasi yang diberikan terkini dan akurat dengan terus mencari informasi terbaru dari pasar lokal.
"Pengguna dapat memasukkan pertanyaan mereka ke dalam bidang obrolan, dan model akan memproses kalimat, menyediakan URL sumber yang mengarahkan mereka ke informasi layanan tertentu," jelasnya.
Layanan Botim di Timur Tengah, juga akan memudahkan dalam transfer uang internasional, pembayaran tagihan, layanan pemerintah dan pemeriksaan cuaca.
"Platform ini akan diperluas dalam beberapa bulan mendatang untuk memasukkan layanan tambahan, seperti toko Botim dan layanan kesehatan, menjadikannya toko serba ada bagi pengguna di wilayah tersebut," paparnya.
Awalnya, chatbot akan tersedia untuk grup terpilih dari 100 juta lebih basis pengguna Botim. Ini akan diperluas ke lebih banyak pengguna nantinya.
"Arabic ChatGPT Botim menandai langkah signifikan untuk menyederhanakan kehidupan sehari-hari masyarakat dan mengubah industri teknologi global yang akan datang," timpal Abdallah Abu Sheikh, kepala eksekutif Astra Tech.
AI diperkirakan menyumbang USD15,7 triliun untuk ekonomi global pada 2030. Lebih dari output gabungan China dan India. Dari jumlah ini, USD6,6 triliun berasal dari peningkatan produktivitas dan USD9,1 triliun manfaat bagi konsumen.
Baca juga:Bos OpenAI: ChatGPT Teknologi Keren tapi Menakutkan
"Di Timur Tengah, AI diperkirakan akan memperoleh 2 persen dari total manfaat global atau USD320 miliar, pada akhir dekade ini dengan pertumbuhan kontribusi ekonomi tahunan hingga 34 persen," tambah laporan itu.
Abu Sheikh mengatakan UEA akan memimpin kawasan itu dengan kontribusi tahunan rata-rata hampir 35 persen.
Dilansir The Nasional, peluncuran ini juga bekerja sama dengan Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI), dan chatbot terintegrasi ke dalam aplikasi Botim Astra.
"Ini akan memberikan akses ke layanan melalui perdagangan percakapan," tulis laman itu, dikutip Rabu (12/4/2023).
Platform ini akan melayani semua layanan Botim, dan memastikan informasi yang diberikan terkini dan akurat dengan terus mencari informasi terbaru dari pasar lokal.
"Pengguna dapat memasukkan pertanyaan mereka ke dalam bidang obrolan, dan model akan memproses kalimat, menyediakan URL sumber yang mengarahkan mereka ke informasi layanan tertentu," jelasnya.
Layanan Botim di Timur Tengah, juga akan memudahkan dalam transfer uang internasional, pembayaran tagihan, layanan pemerintah dan pemeriksaan cuaca.
"Platform ini akan diperluas dalam beberapa bulan mendatang untuk memasukkan layanan tambahan, seperti toko Botim dan layanan kesehatan, menjadikannya toko serba ada bagi pengguna di wilayah tersebut," paparnya.
Awalnya, chatbot akan tersedia untuk grup terpilih dari 100 juta lebih basis pengguna Botim. Ini akan diperluas ke lebih banyak pengguna nantinya.
"Arabic ChatGPT Botim menandai langkah signifikan untuk menyederhanakan kehidupan sehari-hari masyarakat dan mengubah industri teknologi global yang akan datang," timpal Abdallah Abu Sheikh, kepala eksekutif Astra Tech.
AI diperkirakan menyumbang USD15,7 triliun untuk ekonomi global pada 2030. Lebih dari output gabungan China dan India. Dari jumlah ini, USD6,6 triliun berasal dari peningkatan produktivitas dan USD9,1 triliun manfaat bagi konsumen.
Baca juga:Bos OpenAI: ChatGPT Teknologi Keren tapi Menakutkan
"Di Timur Tengah, AI diperkirakan akan memperoleh 2 persen dari total manfaat global atau USD320 miliar, pada akhir dekade ini dengan pertumbuhan kontribusi ekonomi tahunan hingga 34 persen," tambah laporan itu.
Abu Sheikh mengatakan UEA akan memimpin kawasan itu dengan kontribusi tahunan rata-rata hampir 35 persen.
(san)