AS Pesan Pesawat Mata-Mata E-7 AEW&C, Lebih Canggih dari Pendahulunya E-3 Sentry AWACS

Selasa, 07 Maret 2023 - 17:19 WIB
loading...
AS Pesan Pesawat Mata-Mata...
Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) membeli pesawat mata-mata terbaru E-7 Airborne Early Warning & Control (AEW&C). Foto/Boeing/US Air Force/NewAtlas
A A A
WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) membeli pesawat mata-mata terbaru E-7 Airborne Early Warning & Control (AEW&C). Pesawat canggih buatan Boeing ini untuk menggantikan armada pesawat mata-mata E-3 Sentry AWACS yang menua.

Angkatan Udara AS telah memberi Boeing kontrak senilai USD1,2 miliar untuk mengembangkan varian baru pesawat E-7. Angkatan Udara AS ingin menggantikan armada era perang dingin yang terdiri dari 31 pesawat peringatan dini E-3 Sentry AWACS.

Diketahui pesawat E-3 Sentry AWACS dibuat berdasarkan Boeing 707 dan mulai beroperasi pada tahun 1977. Selama Perang Dingin pesawat AWACS berfungsi sebagai pusat observasi terbang dan komando udara untuk mendeteksi pesawat musuh.



Saat ini hampir setengah abad kemudian, pesawat E-3 Sentry AWACS sudah usang dan akan dihapus dalam dua dekade berikutnya. Kemudian pemerintah AS pada tahun 2018, membeli varian E-7 yang awalnya dikembangkan pada 1990-an untuk Royal Australian Air Force (RAAF) yang dikenal sebagai E-7A Wedgetail.

Pesawat mata-mata E-7 AEW&C dibuat berdasarkan pesawat komersial Boeing 737. Perbedaannya yang paling mencolok dengan pesawat E-3 adalah kubah radar raksasa yang berputar ditukar dengan antena radar array.

Bentuk antenna radar array ini statis seperti sirip di atas badan pesawat, namun memindai secara elektronik aktif. Perangkat Northrop Grumman Multi ini berperan sebagai sensor Electronically Scanned Array (MESA).
AS Pesan Pesawat Mata-Mata E-7 AEW&C, Lebih Canggih dari Pendahulunya E-3 Sentry AWACS


Radar baru ini tidak hanya membantu membuat E-7 lebih ringan dari pendahulunya, tetapi juga menyediakan pelacakan simultan 360 derajat dari berbagai ancaman udara dan maritim. Ini juga memungkinkan komando dan kontrol yang fleksibel dari pasukan sahabat di darat, laut dan udara melalui konektivitas jaringan untuk analisis dan penargetan waktu nyata.



Selain itu, radar baru ini memiliki desain perangkat lunak arsitektur terbuka untuk peningkatan cepat seiring dengan peningkatan teknologi. “Pesawat E-7 adalah platform yang telah terbukti,” kata Stu Voboril, Wakil Presiden Program dan Manajer Umum E-7 dikutip dari laman NewAtlas, Selasa (7/3/2023).

Pesawat E-7 didukung dua mesin turbofan CFM International CFM56-7B27A sehingga mampu melesat dengan kecepatan 853 km/jam dan jangkauan 6.500 km. Pesawat E-7 memiliki lebar sayap 35 meter dan berat lepas landas maksimum 77.600 kg.

Di bagian dalam, ada ruang untuk dua awak pesawat dan stasiun hingga 10 spesialis misi. “Ini adalah satu-satunya pesawat canggih yang mampu memenuhi persyaratan Peringatan Dini & Kontrol Lintas Udara jangka pendek Angkatan Udara AS sambil memungkinkan integrasi di seluruh pasukan gabungan,” tambah Stu Voboril.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
Barang Elektronik Tak...
Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Impor Trump, Ini Alasannya
Rekomendasi
Menangkan Satu Kilogram...
Menangkan Satu Kilogram Emas dari Program Badai Emas Pegadaian, Catat Tanggalnya
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang...
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang Argentina, BMKG: Tak Mempengaruhi Kegempaan di Indonesia
Manjakan Hewan Kesayangan,...
Manjakan Hewan Kesayangan, PCG Hadir di PetFest 2025 dengan Produk Premium
Berita Terkini
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
6 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
9 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
10 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
11 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
12 jam yang lalu
Spesifikasi Oppo Find...
Spesifikasi Oppo Find N5: Layar Lipat 8 Inci, Kamera Hasselblad, Fast Charging 80W, dan Baterai 5.600 mAh
13 jam yang lalu
Infografis
Komet 3 Kali Lebih Besar...
Komet 3 Kali Lebih Besar dari Everest Meledak Saat Menuju Bumi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved