8 Fakta Neal Mohan, Orang India yang Jadi CEO Baru YouTube

Sabtu, 18 Februari 2023 - 21:42 WIB
loading...
8 Fakta Neal Mohan, Orang India yang Jadi CEO Baru YouTube
Neal Mohan menambah deretan orang India yang memegang posisi penting di perusahaan teknologi dunia. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Neal Mohan resmi jadi CEO YouTube menggantikan Susan Wojcicki yang memutuskan mundur karena ingin fokus ke keluarga.

“Sudah 25 tahun saya di Google. Sudah saatnya mundur dari CEO YouTube untuk memulai langkah baru yang fokus di keluarga, kesehatan, dan hal-hal yang saya sukai,” ungkap Wojcicki.

Neal Mohan sendiri bukan orang asing di YouTube. Ia memegang peran penting terhadap dirilisnya produk terbesar YouTube seperti YouTube Premium, YouTube Music, YouTube Kids, YouTube TV dan YouTube Shorts.

Nah, berikut adalah 10 fakta terkait Neal Mohan:

1. Bergabung di Google sejak 2008
Sebelum didapuk jadi CEO, Neal Mohan, 49, menjabat sebagai Chief Product Officer Youtube. Ia bergabung di Google sejak 2008.

2. Hampir Dibajak Twitter
Neal Mohan pernah hapir dibajak oleh Twitter. Namun, Google memberinya bonus USD100 juta (Rp1,5 triliun) hanya untuk mempertahankannya di YouTube.

3. Lulusan Stanford
Mohan adalah lulusan Stanford University jurusan Teknik Elektro. Ia pernah bekerja di Microsoft, Accenture, hingga startup NetGravity.

4. Orang Kepercayaan Wojcicki
Mohan dan Wojcicki telah bekerja selama 15 tahun. Wajar bila Mohan adalah orang kepercayaan Wojcicki.

5. Chief Product Officer
Mohan menjadi Chief Product Officer sejak 2015. Ia adalah orang yang paling tahu semua produk YouTube, juga memiliki tim UX terbaik di YouTube.

6. Melahirkan Banyak Produk YouTube
Mohan memiliki peran penting terhadap berbagai produk YouTube seperti YouTube TV, YouTube Music, Premium, dan Shorts.



7. Memimpin Tim Trust and Safety
Mohan juga memimpin tim Trust and Safety YouTube, memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan tidak melanggar hukum ataustandaretika.

8. Peran Besar di Google
Mohan memiliki peran besar dalam menyempurnakan produk iklan Google seperti AdWords, AdSense, dan DoubleClick.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4264 seconds (0.1#10.140)