Jangan Lengah! Ini Daftar Serangan Siber yang Harus Diwaspadai 2023
Selasa, 03 Januari 2023 - 19:25 WIB
JAKARTA - Jumlah serangan siber diprediksi akan terus meningkat pada 2023. Karena itu, warganet harus semakin waspada. Sebab, para hacker dan penjahat siber tidak hanya semakin kreatif, tapi juga semakin canggih.
Nah, berikut adalah daftar serangan siber yang harus diwaspadai pada 2023:
1. Phishing
Metode pengumpulan kredensial yang mengandalkan kesalahan pengguna. Ratusan situs phishing dan ribuan email muncul setiap hari. Penjahat dunia maya terus mengembangkan berbagai trik rekayasa sosial dan taktik penyamaran. Bahkan, para profesional acap tidak bisa membedakan email phishing dari yang asli.
2. Malware
Menurut statistik Kaspersky , sebagian besar malware aktif terdiri dari pencuri Trojan, yang tujuan utamanya menunggu pengguna masuk ke beberapa situs atau layanan, dan menyalin kata sandi mereka dan mengirimkannya kembali ke pembuatnya. Trojan bahkan dapat bersembunyi di komputer tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun.
3. Kebocoran pihak ketiga
Terkadang data yang dipercayakan pihak lain bocor dan membuat pengguna berisiko. Perusahaan seharusnya tidak menyimpan kata sandi pengguna sama sekali, atau setidaknya melakukannya dalam bentuk terenkripsi.
4. Broker data
Nah, berikut adalah daftar serangan siber yang harus diwaspadai pada 2023:
1. Phishing
Metode pengumpulan kredensial yang mengandalkan kesalahan pengguna. Ratusan situs phishing dan ribuan email muncul setiap hari. Penjahat dunia maya terus mengembangkan berbagai trik rekayasa sosial dan taktik penyamaran. Bahkan, para profesional acap tidak bisa membedakan email phishing dari yang asli.
2. Malware
Menurut statistik Kaspersky , sebagian besar malware aktif terdiri dari pencuri Trojan, yang tujuan utamanya menunggu pengguna masuk ke beberapa situs atau layanan, dan menyalin kata sandi mereka dan mengirimkannya kembali ke pembuatnya. Trojan bahkan dapat bersembunyi di komputer tanpa terdeteksi selama bertahun-tahun.
3. Kebocoran pihak ketiga
Terkadang data yang dipercayakan pihak lain bocor dan membuat pengguna berisiko. Perusahaan seharusnya tidak menyimpan kata sandi pengguna sama sekali, atau setidaknya melakukannya dalam bentuk terenkripsi.
4. Broker data
tulis komentar anda