Kaleidoskop Teknologi 2022: Serangan Siber Terbanyak, Kebocoran Data Terparah
Selasa, 27 Desember 2022 - 21:48 WIB
JAKARTA - Perhatian lebih terhadap perlindungan data pribadi jadi bagian penting dalam Kaleidoskop Teknologi 2022. Sebab, sepanjang tahun ini jumlah serangan siber meningkat drastis. Selain itu, kasus kebocoran data juga terbanyak.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kasus kebocoran data dialami oleh bank, marketplace, institusi pemerintah, hingga BUMN. Fenomena ini tidak hanya jadi catatan negatif, tapi juga harus jadi perbaikan dan koreksi di 2023.
Selama Januari-November 2022, tercatat ada lebih dari 30 laporan kebocoran data pribadi. Mulai MyPertamina hingga PeduliLindungi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa hingga November 2022 pihaknya telah menangani 77 kasus pelanggaran perlindungan data pribadi. Nah, berikut adalah rangkuman kasus kebocoran data pribadi yang terjadi sepanjang 2022:
1. MyPertamina
Hacker Bjorka mengklaim membocorkan data pengguna dan data transaksi aplikasi MyPertamina dengan jumlah mencapai 44 juta sampel data. Data yang dibocorkan sangat vital. Mulai nama, email, NIK (Nomor KTP), NPWP (Nomor Pajak), nomor telepon, alamat, jenis kelamin, hingga penghasilan.
2. PeduliLindungi
Bjorka juga mengklaim mendapatkan 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi di Breach Forums. Data yang diretas berjumlah 48 GB (terkompresi) dan 157 GB (tidak terkompresi). Detailnya, mulai nama, alamat email, nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, tanggal lahir, identitas perangkat, status Covid-19, riwayat check-in, riwayat penelusuran kontak, sampai status vaksinasi.
3. Kartu Registrasi SIM
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kasus kebocoran data dialami oleh bank, marketplace, institusi pemerintah, hingga BUMN. Fenomena ini tidak hanya jadi catatan negatif, tapi juga harus jadi perbaikan dan koreksi di 2023.
Selama Januari-November 2022, tercatat ada lebih dari 30 laporan kebocoran data pribadi. Mulai MyPertamina hingga PeduliLindungi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa hingga November 2022 pihaknya telah menangani 77 kasus pelanggaran perlindungan data pribadi. Nah, berikut adalah rangkuman kasus kebocoran data pribadi yang terjadi sepanjang 2022:
1. MyPertamina
Hacker Bjorka mengklaim membocorkan data pengguna dan data transaksi aplikasi MyPertamina dengan jumlah mencapai 44 juta sampel data. Data yang dibocorkan sangat vital. Mulai nama, email, NIK (Nomor KTP), NPWP (Nomor Pajak), nomor telepon, alamat, jenis kelamin, hingga penghasilan.
2. PeduliLindungi
Bjorka juga mengklaim mendapatkan 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi di Breach Forums. Data yang diretas berjumlah 48 GB (terkompresi) dan 157 GB (tidak terkompresi). Detailnya, mulai nama, alamat email, nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, tanggal lahir, identitas perangkat, status Covid-19, riwayat check-in, riwayat penelusuran kontak, sampai status vaksinasi.
3. Kartu Registrasi SIM
Lihat Juga :
tulis komentar anda