Pemerintah Taiwan Larang TikTok Terkait Masalah Keamanan
Rabu, 14 Desember 2022 - 06:58 WIB
Taiwan mengumumkan akan melarang TikTok dari perangkat komunikasi pemerintah karena masalah keamanan. Foto/Ist
TAIPEI - Taiwan mengumumkan akan melarang TikTok dari perangkat komunikasi pemerintah karena masalah keamanan. Aplikasi video berformat pendek yang populer itu telah masuk dalam daftar produk yang membahayakan keamanan informasi dan komunikasi nasional.
Selain TikTok, United Daily News (UDN) dan Liberty Times melaporkan, Taiwan juga melarang Xiaohongshu (Buku Merah Kecil), platform media sosial gaya hidup populer di China. Termasuk aplikasi Douyin, yang merupakan TikTok versi China.
Namun, dikutip dari laman mothership, Rabu (14/12/2022), kedua aplikasi tetap mudah diakses di perangkat biasa di Taiwan. Ini bukan pertama kalinya TikTok menghadapi pengawasan ketat atas keamanan informasi dan komunikasi.
Chief Operating Officer TikTok Vanessa Pappas sebelumnya menegaskan kembali bahwa dalam keadaan apa pun (TikTok) tidak akan memberikan data (pengguna) ke China. Namun, dia mengakui bahwa karyawan China memiliki akses ke data pengguna AS.
Namun, dia menolak untuk menjawab apakah ByteDance akan menyimpan data pengguna AS. Menurut Forbes, yang mengutip materi internal, ByteDance yang berbasis di China yang memiliki TikTok berencana menggunakan aplikasi tersebut untuk memantau lokasi pengguna tertentu di AS bukan untuk penargetan iklan, tetapi untuk mengawasi orang-orang ini.
Pada awal Desember 2022, Direktur FBI Chris Wray mengemukakan kekhawatiran keamanan nasional atas TikTok. Wray menandai kemampuan aplikasi TikTok untuk mengontrol algoritme rekomendasi.
Menurut dia, “memungkinkan mereka memanipulasi konten, dan jika mereka mau, menggunakannya untuk mempengaruhi operasi.” Dia juga mengklaim bahwa China dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk mengumpulkan data pengguna, yang dapat digunakan untuk operasi spionase.
Laporan The Guardian, TikTok telah dilarang pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah di beberapa negara bagian AS, termasuk South Dakota, Maryland, Wisconsin, dan Texas. Menurut Time, TikTok tidak tersedia untuk diunduh di China.
Selain TikTok, United Daily News (UDN) dan Liberty Times melaporkan, Taiwan juga melarang Xiaohongshu (Buku Merah Kecil), platform media sosial gaya hidup populer di China. Termasuk aplikasi Douyin, yang merupakan TikTok versi China.
Namun, dikutip dari laman mothership, Rabu (14/12/2022), kedua aplikasi tetap mudah diakses di perangkat biasa di Taiwan. Ini bukan pertama kalinya TikTok menghadapi pengawasan ketat atas keamanan informasi dan komunikasi.
Chief Operating Officer TikTok Vanessa Pappas sebelumnya menegaskan kembali bahwa dalam keadaan apa pun (TikTok) tidak akan memberikan data (pengguna) ke China. Namun, dia mengakui bahwa karyawan China memiliki akses ke data pengguna AS.
Namun, dia menolak untuk menjawab apakah ByteDance akan menyimpan data pengguna AS. Menurut Forbes, yang mengutip materi internal, ByteDance yang berbasis di China yang memiliki TikTok berencana menggunakan aplikasi tersebut untuk memantau lokasi pengguna tertentu di AS bukan untuk penargetan iklan, tetapi untuk mengawasi orang-orang ini.
Pada awal Desember 2022, Direktur FBI Chris Wray mengemukakan kekhawatiran keamanan nasional atas TikTok. Wray menandai kemampuan aplikasi TikTok untuk mengontrol algoritme rekomendasi.
Menurut dia, “memungkinkan mereka memanipulasi konten, dan jika mereka mau, menggunakannya untuk mempengaruhi operasi.” Dia juga mengklaim bahwa China dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk mengumpulkan data pengguna, yang dapat digunakan untuk operasi spionase.
Laporan The Guardian, TikTok telah dilarang pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah di beberapa negara bagian AS, termasuk South Dakota, Maryland, Wisconsin, dan Texas. Menurut Time, TikTok tidak tersedia untuk diunduh di China.
(wib)
tulis komentar anda