Arkeolog Israel Temukan Reruntuhan Masjid Tertua di Permukiman Kristen Era Bizantium
Rabu, 22 Juni 2022 - 20:24 WIB

Foto udara masjid abad ke-7, salah satu tertua di dunia, di dekat Rahat di gurun Negev. Foto/Emil Aladjem/Otoritas Purbakala Israel
TEL AVIV - Tim arkeolog Israel telah mengidentifikasi dan menggali salah satu masjid tertua di dunia berasal dari abad ke-7 di Kota Rahat, di Gurun Negev. Lokasi masjid ini sekitar dua kilometer dari masjid tertua lain dari abad ke-7 yang ditemukan pada tahun 2019.
Kedua bangunan tersebut telah diidentifikasi sebagai masjid karena elemen strukturalnya berupa ruang persegi dan dinding yang menghadap ke arah Mekkah (kiblat). Selain itu, di masjid yang baru ditemukan, ada relung berbentuk setengah lingkaran terletak di sepanjang bagian tengah tembok yang mengarah ke selatan (mihrab).
“Yang unik di masjid ini adalah menjamurnya (banyak ditemukan) keramik abad ke-7 di situs tersebut. Ini menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia,” kata Dr Elena Kogan-Zehavi, salah satu arkeolog dan juga direktur penggalian Otoritas Barang Antik Israel dikutip SINDOnews dari laman timesofisrael, Rabu (22/6/2022).
Dia mengatakan para peneliti mulai mengumpulkan "gambaran yang sangat menarik" tentang transisi dari pemukiman Kekristenan Bizantium, dibuktikan dari bangunan biara dan struktur bangunan yang signifikan. “Islam datang sangat, sangat awal di Negev utara dan mulai hidup berdampingan dengan permukiman Kristen,” tutur Kogan-Zehavi.
Selain masjid, para arkeolog menemukan sebuah rumah pertanian era Bizantium yang menurut mereka merupakan rumah petani Kristen. Itu termasuk menara berbenteng dan kamar-kamar dengan dinding kuat yang mengelilingi halaman.
Selain itu, “di puncak bukit terdekat, ditemukan perkebunan yang dibangun dengan cara yang sama sekali berbeda, diperkirakan dibangun sekitar seratus tahun kemudian, pada akhir abad ketujuh hingga kesembilan – periode Islam Awal. Bangunan-bangunan perkebunan, yang tampaknya dibangun oleh Muslim, dibangun dengan barisan kamar-kamar di sebelah halaman terbuka yang luas.
Kedua bangunan tersebut telah diidentifikasi sebagai masjid karena elemen strukturalnya berupa ruang persegi dan dinding yang menghadap ke arah Mekkah (kiblat). Selain itu, di masjid yang baru ditemukan, ada relung berbentuk setengah lingkaran terletak di sepanjang bagian tengah tembok yang mengarah ke selatan (mihrab).
“Yang unik di masjid ini adalah menjamurnya (banyak ditemukan) keramik abad ke-7 di situs tersebut. Ini menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia,” kata Dr Elena Kogan-Zehavi, salah satu arkeolog dan juga direktur penggalian Otoritas Barang Antik Israel dikutip SINDOnews dari laman timesofisrael, Rabu (22/6/2022).
Baca Juga
Dia mengatakan para peneliti mulai mengumpulkan "gambaran yang sangat menarik" tentang transisi dari pemukiman Kekristenan Bizantium, dibuktikan dari bangunan biara dan struktur bangunan yang signifikan. “Islam datang sangat, sangat awal di Negev utara dan mulai hidup berdampingan dengan permukiman Kristen,” tutur Kogan-Zehavi.
Selain masjid, para arkeolog menemukan sebuah rumah pertanian era Bizantium yang menurut mereka merupakan rumah petani Kristen. Itu termasuk menara berbenteng dan kamar-kamar dengan dinding kuat yang mengelilingi halaman.
Selain itu, “di puncak bukit terdekat, ditemukan perkebunan yang dibangun dengan cara yang sama sekali berbeda, diperkirakan dibangun sekitar seratus tahun kemudian, pada akhir abad ketujuh hingga kesembilan – periode Islam Awal. Bangunan-bangunan perkebunan, yang tampaknya dibangun oleh Muslim, dibangun dengan barisan kamar-kamar di sebelah halaman terbuka yang luas.
Lihat Juga :
tulis komentar anda