Tak hanya RT, YouTube Hentikan Pembayaran Semua Akun Milik Rusia
Senin, 28 Februari 2022 - 14:32 WIB
MOSCOW - YouTube menghentikan pembayaran akun-akun yang berasal dari Rusia, usai menghentikan pembayaran ke media milik pemerintah Rusia, RT .
Pembayaraan itu termasuk dari iklan yang diputar bersama konten mereka. YouTube mengambil langkah yang serupa dengan Facebook setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Seperti dilansir dari Reuters, YouTube menyebutnya sebagai situasi tak biasa.
" Perusahaan teknologi itu mengatakan pihaknya "menangguhkan monetisasi sejumlah akun YouTube, termasuk beberapa saluran Rusia yang terafiliasi dengan sanksi-sanksi baru." Penempatan iklan sebagian besar dikontrol oleh YouTube.
Video-video dari saluran yang terimbas juga akan lebih jarang muncul di bagian 'rekomendasi,' kata juru bicara YouTube, Farshad Shadloo. Ia menambahkan bahwa RT dan beberapa saluran lainnya tidak akan bisa diakses di Ukraina atas "permintaan pemerintah."
Menteri Digital Ukraina Mykhailo Fedorov sebelumnya mencuit pada Sabtu (26/2) bahwa ia mengontak YouTube "untuk memblokir saluran propaganda Rusia seperti Russia 24, TASS, RIA Novosti."
RT belum segera merespons permintaan Reuters untuk berkomentar. YouTube tidak menyebut nama-nama akun lain yang dibatasi.
Selama bertahun-tahun, para anggota parlemen dan sebagian pengguna telah menyerukan YouTube, yang dimiliki Alphabet, untuk mengambil langkah yang lebih besar terhadap saluran-saluran yang berkaitan dengan pemerintah Rusia, karena dikhawatirkan menyebarkan misinformasi dan seharusnya tidak mendapat keuntungan.
Rusia menerima sekitar USD7 juta hingga USD32 juta dalam periode dua tahun yang berakhir pada Desember 2018, dari iklan-iklan di 26 saluran YouTube, kata periset digital Omelas.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Pembayaraan itu termasuk dari iklan yang diputar bersama konten mereka. YouTube mengambil langkah yang serupa dengan Facebook setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Seperti dilansir dari Reuters, YouTube menyebutnya sebagai situasi tak biasa.
" Perusahaan teknologi itu mengatakan pihaknya "menangguhkan monetisasi sejumlah akun YouTube, termasuk beberapa saluran Rusia yang terafiliasi dengan sanksi-sanksi baru." Penempatan iklan sebagian besar dikontrol oleh YouTube.
Video-video dari saluran yang terimbas juga akan lebih jarang muncul di bagian 'rekomendasi,' kata juru bicara YouTube, Farshad Shadloo. Ia menambahkan bahwa RT dan beberapa saluran lainnya tidak akan bisa diakses di Ukraina atas "permintaan pemerintah."
Menteri Digital Ukraina Mykhailo Fedorov sebelumnya mencuit pada Sabtu (26/2) bahwa ia mengontak YouTube "untuk memblokir saluran propaganda Rusia seperti Russia 24, TASS, RIA Novosti."
RT belum segera merespons permintaan Reuters untuk berkomentar. YouTube tidak menyebut nama-nama akun lain yang dibatasi.
Selama bertahun-tahun, para anggota parlemen dan sebagian pengguna telah menyerukan YouTube, yang dimiliki Alphabet, untuk mengambil langkah yang lebih besar terhadap saluran-saluran yang berkaitan dengan pemerintah Rusia, karena dikhawatirkan menyebarkan misinformasi dan seharusnya tidak mendapat keuntungan.
Rusia menerima sekitar USD7 juta hingga USD32 juta dalam periode dua tahun yang berakhir pada Desember 2018, dari iklan-iklan di 26 saluran YouTube, kata periset digital Omelas.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(wbs)
tulis komentar anda