Transformasi Digital, Qlue Optimalkan Teknologi Kearifan Lokal
Selasa, 12 Oktober 2021 - 19:35 WIB
JAKARTA - Qlue mendorong peningkatan lokalisasi teknologi di Indonesia. Hal itu menjadi salah satu kunci dari pemanfaatan teknologi yang penetrasi sangat tinggi dengan selalu mempertahankan kearifan lokal di Indonesia.
Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya mengatakan, kemajuan teknologi memiliki potensi untuk mendegradasi kearifan lokal jika tidak dikelola secara optimal.
"Salah satu contohnya, urbanisasi yang semakin tinggi lantaran perkembangan teknologi cenderung lebih banyak dimanfaatkan di kawasan perkotaan. Kondisi itu mengakibatkan kawasan perdesaan ditinggal penduduknya, sehingga berpotensi mengurangi nilai-nilai kearifan lokal," kata Rama dalam keterangan persnya, Selasa (12/10/2021).
Rama menjelaskan, lokalisasi teknologi menjadi vital demi mendorong sinergisitas yang lebih optimal antara kemajuan teknologi dan kearifan lokal dalam memanfaatkan potensi ekonomi digital di Indonesia.
Sebab, lanjut dia, penetrasi teknologi yang mayoritas berasal dari luar negeri tidak otomatis menjadi jawaban atas persoalan yang terjadi di suatu wilayah. Lokalisasi teknologi dengan didukung oleh data-data yang komprehensif, menjadi lebih signifikan manfaatnya sebagai solusi bagi masyarakat.
"Satu hal yang signifikan adalah mengakomodir pasar yang ada. Jadi tidak hanya fokus mengembangkan teknologi, tetapi juga mengadaptasi teknologi untuk menjadi solusi atas sebuah masalah. Qlue memiliki engineer yang berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Bandung, bahkan Papua. Prinsip lokalisasi teknologi itu sudah diterapkan oleh Qlue sehingga bisa menjangkau seluruh provinsi di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara," jelasnya.
Menurut Rama, penetrasi teknologi yang cukup tinggi sendiri menjadi salah satu perhatian dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya di Indonesia.
"Transformasi digital yang berlangsung dalam skala luas harus memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal agar tidak masyarakat tidak kehilangan identitas budayanya," tandas Rama.
Sementara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemkominfo, Harry Budianto mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang mengembang digitalisasi pada 4 sektor dalam mendorong pemanfaatan potensi ekonomi digital, yakni melalui aspek infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
"Pengembangan empat sektor tersebut, juga akan memperhatikan kearifan loka l masyarakat Indonesia yang sangat beragam," tutup Harry.
Lihat Juga: Lantik Pengurus AMSI Jatim, Wamen Komdigi: Transformasi Digital Ubah Cara Masyarakat Mengakses Informasi
Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya mengatakan, kemajuan teknologi memiliki potensi untuk mendegradasi kearifan lokal jika tidak dikelola secara optimal.
"Salah satu contohnya, urbanisasi yang semakin tinggi lantaran perkembangan teknologi cenderung lebih banyak dimanfaatkan di kawasan perkotaan. Kondisi itu mengakibatkan kawasan perdesaan ditinggal penduduknya, sehingga berpotensi mengurangi nilai-nilai kearifan lokal," kata Rama dalam keterangan persnya, Selasa (12/10/2021).
Rama menjelaskan, lokalisasi teknologi menjadi vital demi mendorong sinergisitas yang lebih optimal antara kemajuan teknologi dan kearifan lokal dalam memanfaatkan potensi ekonomi digital di Indonesia.
Sebab, lanjut dia, penetrasi teknologi yang mayoritas berasal dari luar negeri tidak otomatis menjadi jawaban atas persoalan yang terjadi di suatu wilayah. Lokalisasi teknologi dengan didukung oleh data-data yang komprehensif, menjadi lebih signifikan manfaatnya sebagai solusi bagi masyarakat.
"Satu hal yang signifikan adalah mengakomodir pasar yang ada. Jadi tidak hanya fokus mengembangkan teknologi, tetapi juga mengadaptasi teknologi untuk menjadi solusi atas sebuah masalah. Qlue memiliki engineer yang berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Bandung, bahkan Papua. Prinsip lokalisasi teknologi itu sudah diterapkan oleh Qlue sehingga bisa menjangkau seluruh provinsi di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara," jelasnya.
Menurut Rama, penetrasi teknologi yang cukup tinggi sendiri menjadi salah satu perhatian dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya di Indonesia.
"Transformasi digital yang berlangsung dalam skala luas harus memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal agar tidak masyarakat tidak kehilangan identitas budayanya," tandas Rama.
Sementara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemkominfo, Harry Budianto mengungkapkan, pemerintah saat ini sedang mengembang digitalisasi pada 4 sektor dalam mendorong pemanfaatan potensi ekonomi digital, yakni melalui aspek infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
"Pengembangan empat sektor tersebut, juga akan memperhatikan kearifan loka l masyarakat Indonesia yang sangat beragam," tutup Harry.
Lihat Juga: Lantik Pengurus AMSI Jatim, Wamen Komdigi: Transformasi Digital Ubah Cara Masyarakat Mengakses Informasi
(wbs)
tulis komentar anda