Mantan CEO Instagram Bangun Web Pelacak Penyebaran COVID-19
Senin, 20 April 2020 - 19:10 WIB
COVID Tracking Project, tempat RT.live mendapatkan data, merupakan inisiatif sukarela yang mau mengumpulkan data dari sumber yang dapat dipercaya. Foto/Ist
MENLO PARK - Berbekal data dari COVID Tracking Project, salah satu pendiri Instagram menciptakan sebuah situs web yang sanggup melacak penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat. Situs web yang diberi nama RT.live itu menggunakan statistik yang dikenal dalam epidemiologi sebagai jumlah reproduksi efektif.
Statistik inilah yang digunakan untuk melacak jumlah rata-rata orang yang terpapar virus dari satu yang terinfeksi. "Kami coba mengambil topik yang kompleks dan membuatnya menjadi angka sederhana yang bisa dilihat siapa saja dari rumah mereka," kata mantan CEO Instagram Kevin Systrom, dikutip dari The Verge, Senin (20/4/2020).
COVID Tracking Project, tempat RT.live mendapatkan data, merupakan inisiatif sukarela yang mau mengumpulkan data dari sumber yang dapat dipercaya. Misalnya, otoritas kesehatan dan melaporkan princian negara-per-negara tentang jumlah tes COVID-19 yang dilakukan, apakah itu positif atau negatif, serta jumlah rawat inap dan jumlah kematian.
Systrom mengatakan, tujuan diciptakannya RT.live agar bisa membantu memberikan pemahaman yang benar tentang bagaimana penyebaran virus di tingkat lokal.
Sekadar informasi tambahan, Kevin Systrom dan rekannya pendiri Instagram, Mike Krieger, meninggalkan perusahaan tesebut pada 2018, tepat enam tahun setelah aplikasi media sosial tersebut diakuisisi Facebook.
Statistik inilah yang digunakan untuk melacak jumlah rata-rata orang yang terpapar virus dari satu yang terinfeksi. "Kami coba mengambil topik yang kompleks dan membuatnya menjadi angka sederhana yang bisa dilihat siapa saja dari rumah mereka," kata mantan CEO Instagram Kevin Systrom, dikutip dari The Verge, Senin (20/4/2020).
COVID Tracking Project, tempat RT.live mendapatkan data, merupakan inisiatif sukarela yang mau mengumpulkan data dari sumber yang dapat dipercaya. Misalnya, otoritas kesehatan dan melaporkan princian negara-per-negara tentang jumlah tes COVID-19 yang dilakukan, apakah itu positif atau negatif, serta jumlah rawat inap dan jumlah kematian.
Systrom mengatakan, tujuan diciptakannya RT.live agar bisa membantu memberikan pemahaman yang benar tentang bagaimana penyebaran virus di tingkat lokal.
Sekadar informasi tambahan, Kevin Systrom dan rekannya pendiri Instagram, Mike Krieger, meninggalkan perusahaan tesebut pada 2018, tepat enam tahun setelah aplikasi media sosial tersebut diakuisisi Facebook.
(iqb)
tulis komentar anda